"Berilaku aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia," itulah sepenggal kata pidato Bung Karno atau Soekarno (Bapak Proklamator Indonesia) yang menggelegar dan memecah keheningan kabupaten Blitar sore itu.
Pidato bung Karno yang berapi-api itu keluar dari sebuah speaker yang terpasang di tiang-tiang yang menyebar di sudut-sudut kota Blitar. Tak hanya pidato Bung Karno, pemerintah kabupaten Blitar kerap memutarkan lagu-lagu nasional dan daerah di speaker rakyat itu untuk membakar semangat nasionalisme warganya.
Maklum saja, Blitar adalah tempat presiden republik Indonesia yang pertama itu dikebumikan. Dengan wilayah yang luas dan jumlah populasi penduduk yang banyak, kabuaten Blitar membutuhkan solusi canggih seperti smart city untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.
Rijanto (Bupati Blitar) mengatakan Blitar sangat membutuhkan solusi smart city untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui reformasi birokrasi dan pelayanan publik berbasis teknologi informasi.
"Kami sangat antusias mendorong program mendorong kolaborasi sinergis antara lembaga pemerintah daerah dan swasta dalam mewujudkan kabupaten Bliter menjadi kota pintar," ucapnya.
Dengan smart city, Rijanto dapat mewujudkan visinya yang ingin menjadikan Kabupaten Blitar lebih sejahtera, maju dan berdaya saing tinggi. "Kota pintar ini bertujuan adalah memberikan kecepatan, efisiensi dan kenyamanan publik, pengelolaan kota yang baik, kelayakan lingkungan termpat tinggl," ucapnya.
Rijanto sadar mewujudkan smart city di Blitar tidak semudah membalikan telapak tangan karena ada banyak tantangan besar seperti peningkatan kualitas dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) baik dari sisi pegawai ASN dan masyarakat dalam penguasaan teknologi.
"Tidak ada gunanya smart city, jika pegawai pemerintah dan masyarakatnya tidak mampu menggunakan teknologi. Kami pun akan terus melakukan segala daya dan upaya untuk meningkatkan penguatan SDM baik dari sisi pegawai pemerintah dan masyarakat Blitar," ujarnya.
Pemkab Blitar akan terus meningkatkan kemampuan pegawai pemkab Blita dengan pengadaan bimbingan teknis dan diklat serta memperkenalkan segala solusi dan perangkat teknologi digital di masyarakat.
"Saat ini Blitar sudah tersebar kabel fiber optik untuk menunjang kecepatan akses Internet. Kami juga akan menambak titik hotspot gratis yang saat ini msih berjumlah lima titik," pungkasnya.
Tantangan lainnya, Eko Susanto (Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika) mengatakan Diskominfo Blitar harus bisa menyatukan semua pilar-pilar smart city Bitar dengan semua organisasi perangkat daerahnya (OPD), komunitas-komunitas yang ada di Blitar dan masyrakat.
"Bagaimana kami bisa menyatukan pikiran untuk bisa berkolaborasi, berpikir dan bersatu membangun kota yang cerdas," ujarnya.
Saat ini sektor unggulan di Blitar masih berbasis Agro dan pemkab Blitar akan mendorong industriliasasi berbasis Agro. Sektor Agro memang menarik banyak minat investor di Blitar seperti peternakan sapi perah Greenfield, pabrik gula Rejoso Manis Indonesia, Pabrik Gula Alam Sumber Manis, Perkebunan Pisang dan Nanas Nuasantara.
Selain sektor agro, pemkab Blitar juga akan meningkatkan sektor pariwisata dan pengembangan kawasan pendesaan. Pengembangan triangle diamond (pantai serang, sirah kencong dan candi penataran) merupakan agenda prioritas untuk mengembangkan Blitar di sekotar pariwisata.
"Blitar menyimpan potensi pariwisatan yang besar dengan keindahan alamnya. Kami akan meningkatkan pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan Pansela yang menghubungkan gunung Kawi dan Kelud," ujarnya.
"Selain keindahan alam, Blitar juga memiliki kekayaan budaya yang besar karena banyak candi-candi di Blitar," ucapnya.
Rijanto melihat kehadiran teknologi sangat penting untuk mendorong sektor agro, perekenomian dan pariwisata di Blitar karena saat ini masyarakat ekonomi Indonesia tidak bisa terelepas dari ekonomi digital.
"Peranan teknologi dan perekonomian masyarakat adalah sesuatu hal yang pasti. Proses pengembangan usaha mikro bidang agro, akan lebih efektif menggunakan orientasi digital dalam hal pemasaran dan perancangan produknya," ucapnya.
5 Pilar Smart City
Smart Governance
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar (Diskominfo) Eko Susanto mengatakan Diskominfo Blitar mendapatkan tugas dari Bupati Blitar untuk melakukan tata kelola pemerintah yang baik berbasis teknologi informasi, salah satunya lewat smart city.
"Smart city adalah dambaan seluruh pemerintah kabupaten dan kota Indonesia bahkan dunia karena smart city mampu membuat pelayanan masyarakat yang lebih transparan dan membuat masyarakatnya nyaman. Jadi tidak ada alasan kabupaten Blitar tidak kepingin untuk bergabung (smart city)," katanya.
Sebelum pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kemkominfo) menggulirkan gerakan menuju 100 smart city, pemkab Blitar sudah memiliki solusi smart governance untuk menunjang kinerja pemerintahan.
Pemkab Blitar sudah menggunakan aplikasi pemerintahan yang berbasis elektronik seperti sistem perencanaan e-pradah, sistem penganggaran e-simada dan sistem aplikasi yang menghubungkan antar organisasi perangkat daerah (OPD) Blitar.
"Pemkab Blitar telah memiliki aplikasi pelayanan desa dan kelurahan yang berfungsi sebagai anjungan masyarakat. Jadi masyarakat tinggal pilih menu permohonan administrasi yang diinginkan dan tinggal mengkliknya saja," ujarnya.
Pemkab Blitar juga memiliki ruang server untuk menyatukan dan menyimpan semua data-data pemerintah kabupaten. Kemudian, ada sistem cekktp yang memungkinkan warga Blitar mengetahui apakah ktp elektroniknya sudah jadi atau belum sehingga masyarakat tidak perlu bolak-balik ke kantor instantsi terkait.
Pemkab Blitar juga membuat ruang command center untuk menjadi pusat pengembangan dan pengawasan smart city di kabupaten Blitar. Nantinya, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus menempatkan satu perwakilan di dalam command center untuk menjawab setiap keluhan masyarakat. Misal, ada warga yang mengeluhkan jalan rusak, nanti ada satuan dari SKPD PUPR yang akan menindak lanjuti.
"Nantinya, masyarakat bisa melaporkan segala keperluannya melalui aplikasi, WhatsApp, SMS dan telepon," ucapnya.
"Rencananya, mulai tahun depan, ruang command center mulai siap beroperasi karena saat ini kami sedang mempersiapkan segala fasilitasnya," ujarnya.
Smart Branding
Pemkab Blitar sudah meluncurkan aplikasi Amazing Blitar untuk memberikan informasi kepada turis domestik dan mancanegara tentang tempat wisata dan kuliner-kuliner yang di Blitar.
Para turis bisa mengunduh aplikasi itu Play Store. Tentunya, Pemkab Blitar akan terus melakukan pembaruan-pembaruan informasi dan fitur pada aplikasi tersebut.
Eko mengatakan metode sarana pariwisata digital akan membuat suatu tempat wisata dapat dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh penjuru dunia. "Pemanfaatkan teknologi digital untuk penembangan sektor pariwisata ini akan mendorong branding Blitar sebagai daerah destinasi wisayata yang kaya," pungkasnya.
3 Quick Win
Blitar pun memiliki 3 program quick win untuk mewujudkan program smart city pada tahun depan yaitu :
e-Health
Rijanto mengatakan salah satu program prioritas untuk kabupaten Blitar yaitu peningkatan program pelayanan kesehatan masyrakat seperti memeratakan akses pelayanan kesehatan bagi masyarkat dan menghadirkan puskesmas di 22 kecamatan.
Selain itu, program smart city dapat mendukung program prioritas kesehatannya itu dengan layanan e-health. e-Health adalah sebuah layanan kesehatan kabupaten Blitar yang dapat membantu masyarakat ketika ingin berobat di puskesmas, rumah sakit dan memiliki akses lansung dengan BPJS. Layanan e-Health sendiri tergabung dalam pilar smart living.
"Masyarakat bisa melakukan pendaftaran, pengecekan, ketersediaan kamar, dokter dan layanan kesehatan lainnya dengan aplikasi e-health yang berbasis online," katanya.
"Saya berharap e-health mampu menghadirkan pelayanan kesehatan publik yang mudah, cepat, transparan dan berkulitas," ujarnya.
"Dengan e-health, pasien atau masyarakat bisa memilih rumah sakit yang diinginkan dan poli-kiliniknya. Jadi tidak perlu ngantri lagi, dari rumah masyarakat sudah tahu antrian yang ke berapa bisa dilihat di aplikasi e-health," ucapnya.
999 UKM Go Online
Kabupaten Blitar juga akan menggelar program 999 UKM Go Online untuk meningkatkan pendapatan dan pengetahuan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Blitar. Dalam program itu, kabupaten Blitar akan menggelar acara kumpul UKM se-Blitar dan bazar yang menjual produk-produk UKM se-Blitar.
Tak hanya itu, pemkab Blitar juga akan mengandeng Google, Facebook, BukaLapak, Tokopedia, Blibli, Lazada untuk memberikan coaching klinik kepada para UKM Blitar dan menjual produk-produk UKM Blitar di platformnya.
Program 999 UKM Go Online sendiri termasuk dalam layanan Smart Economy. "Dengan menggandeng perusahaan e-commerce BukaLapak dan Tokopedia, ini akan membuat jangkaun produk-produk UKM Blitar bisa dikenal dan dibeli masyarakat luas," ujarnya.
Lingkungan Hidup
Rijanto mengatakan Blitar memiliki permasalahan besar dalam kasus penggundulan hutan karen banyak hutan-hutan di Lodoyo, Blitar Selatan yang gundul karena penebangan liar. Apalagi, jika kawasan hutan gundul itu diguyur hujan selama 4 jam, maka bisa berdampak banjir kepada masyarakat di sekitarnya.
Karena itu, melalui program smart environment, pemkab Blitar akan mengajak masyrakat dan anak-anak muda untuk menanamkan pohon di sekitar hutan yang gundul. Nantinya, mereka bisa mengunggah dan menyebarkan kegiatan penanaman pohon itu di media sosial dan YouTube.
Harapannya, masyarakat-masyarakat juga tergerak ikut menanam pohon di hutan gundul tersebut. Dengan aplikasi smart map, masyarakat dapat memetakan posisi pohon dan mengunggah hasil penanaman pohon di Blitar.
Selain itu, pemkab Blitar juga berencana menanamkan sebuah sensor yang tertanam di pohon-pohon tersebut. Nantinya, sensor-sensor itu akan memberitahu informasi kepada operator tentang pertumbuhan pohon dan bencana yang terjadi di sekitar pohon seperti pembakaran hutan.
"Kami percaya media sosial sangat efektif untuk membentuk dan mempengaruhi masyarakat karena saat ini sarana promosi tidak bisa terlepas dari produk digital," ucapnya.
Komitmen
Dedy Permadi (Pembimbing Teknis Smart City Kabupaten Blitar) mengatakan ada 3 kunci kesuksesan program smart city di satu daerah atau kota yaitu komitmen pemerintah kota atau kabupaten setempat, infrastruktur dan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
"Blitar memiliki 3 kunci sukses itu, disini komitmen bupati dan stafnya kuat, jaringan Internet yang memadai dan kualitas SDM yang terus dikembangkan," ucapnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR