Kematian wartawan dan kolumnis Washington Post Jamal Khasoggi masih menjadi misteri hingga saat ini dan belum ada investigasi resmi yang mengungkapkan aktor intelektual di balik kematiannya.
Namun, beberapa pihak menduga pemerintah Arab Saudi adalah dalang dibalik kematian Khasoggi. Kematian Khasoggi yang tidak berprikemanusiaan itu mengundang hujatan dan pemutusan kerjasama terhadap pemerintah Arab Saudi termasuk Tesla.
Elon Musk (CEO Tesla dan SpaceX) mengatakan Tesla tidak akan lagi menerima uang dari Arab Saudi setelah kematian jurnalis Jamal Khasoggi.
"Saya pikir kami tidak akan menerimanya," kata Musk kepada Recode.
Musk pun mengecam pembunuhan Khasoggi yang menurutnya sangat buruk walaupun Khasoggi sangat kritis mengkritik rezim Arab Saudi.
"Ya, menurut saya ini sangat buruk. Jadi, ini tidak baik dan sangat buruk," ujarnya seperti dikutip CNBC.
Ketika ditanya tentang perputaran uang Arab Saudi di Silicon Valley, Musk menjawab, "Saya rasa kita harus mempertimbangkan bahwa itu (Arab Saudi) merupakan sebuah negara. Banyak orang-orang baik di Arab Saudi dan orang Saudi yang tinggal di luar Arab Saudi."
"Jadi saya pikir kalian tidak bisa menyamakan semua orang di satu negara," lanjutnya.
Arab Saudi mengucurkan dana investasi sebesar USD 100 miliarnya di Softbank sekaligus menjadi salah satu pendonor dana terbesar di Silicon Valley. Sebut saja perusahaan seperti Slack, WeWork, DoorDash, hingga Nvidia.
Sebelumnya, Musk sempat mencuri perhatian setelah cuitannya yang ingin membawa Tesla menjadi perusahaan private dengan harga USD 420 per saham.
Dalam sebuah blog post, ada seorang konglomerat Arab Saudi yang merayunya tentang prospek Tesla menjadi privat.
Bahkan, konglomerat itu berencana membeli hampir 5 persen saham milik Tesla melalui pasar publik.
Source | : | CNBC |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR