National Institute of Standards and Technology (NIST) AS telah merampungkan laporan mengenai teknologi blockchain. Melalui laporan ini, NIST mencoba melihat lebih jauh teknologi blockchain dan potensi implementasinya.
Hasilnya, NIST melihat hanya sedikit skenario yang membuat blockchain lebih baik dari solusi yang telah ada. “Seperti teknologi baru pada umumnya, ada euforia yang menganggap blockchain dapat diimplementasikan di semua sektor” ungkap laporan tersebut. “Namun pada kenyataannya, blockchain tidak bisa menjawab semua permasalahan” tambah laporan sepanjang 68 halaman tersebut.
Melalui laporan ini, NIST juga mematahkan beberapa prinsip dasar yang sering disebut sebagai kelebihan blockchain. Contohnya blockchain cocok digunakan oleh pihak-pihak yang memiliki tingkat kepercayaan yang rendah. Nyatanya, kriptografi yang menyusun blockchain harus dibuat dengan benar dan bebas bug. Artinya, dibutuhkan kepercayaan yang tinggi antar pihak terkait terhadap kriptografi yang dibuat oleh developer yang ditunjuk.
Penelitian NIST juga mematahkan anggapan sistem blockchain kebal terhadap kecurangan. Jika memang berniat curang, salah satu pihak bisa mengubah rantai terakhir yang ada di sistem blockchain. Caranya dengan mengerahkan tenaga komputasi yang setara dengan 51% tenaga komputasi sebuah sistem blockchain. Cara ini memang mahal, namun bisa dilakukan.
Karakteristik blockchain juga beresiko tidak cocok dengan aturan GDPR. Pasalnya, teknologi blockchain hanya memungkinkan proses Create dan Read, tanpa opsi Update dan Delete seperti database biasa. Padahal aturan GDPR mengharuskan adanya opsi bagi konsumen untuk menghilangkan jejak digital yang tercatat di dalam sistem.
Karena itu, NIST menyarankan perusahaan untuk melihat blockchain sebagai salah satu alternatif sistem penyimpanan data yang tetap memiliki kelemahan. Untuk memudahkan perusahaan dalam mempertimbangkan penggunaan blockchain, NIST pun mengeluarkan flowchart seperti di bawah ini.
Pada beberapa kasus, penggunaan database biasa atau bahkan sekadar email justru lebih efektif dibanding blockchain.
Apakah Anda Membutuhkan Blockchain?
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR