Perusahaan analisis tren konsumen global, TrendWatching, kemarin (13/10) telah menyelenggarakan acara Global Trend Event 2018 di Jakarta.
Dalam acara tersebut, TrendWatching membagikan pengetahuan-pengetahuan terbaru dan bermanfaat seputar proyeksi tren di tahun 2019.
Sehingga, nantinya akan memberikan gambaran bagi para profesional di industri atau brand untuk dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi tahun mendatang.
Berikut adalah beberapa tren inovasi teknologi di tahun depan menurut TrendWatching:
Berbagai brand banyak membuat pengalaman-pengalaman melalui pop-up stores yang bersifat singkat namun menyenangkan pada tahun 2018. Para konsumen pun menikmati tren ini dengan membagikan pengalaman mereka melalui media sosial, terutama Instagram Story yang hilang dalam waktu 24 jam. Namun, tantangan bagi brand di tahun 2019 adalah untuk membuat sebuah pengalaman yang mampu dinikmati secara mendalam dan tahan lama.
Penetrasi smartphone yang semakin dalam ke kehidupan membuat brand sadar bahwa para konsumen kini ingin mendapatkan layanan dalam waktu yang singkat. Mulai dari mendapatkan informasi, memesan tiket perjalanan, atau membeli makanan. Tantangan bagi brand pada tahun 2019 adalah bagaimana mereka bisa melampaui apa yang ada sekarang dengan memenuhi kebutuhan konsumen melalui teknologi.
Tren ini menjelaskan bagaimana konsumen dapat menikmati pengalaman makan di restoran yang memiliki tema khusus seperti film atau menjalani tur di museum Louvre berdasarkan video musik dari Beyonce. Apa yang brand dapat lakukan di 2019 adalah dengan memberikan pengalaman yang lebih menyeluruh kepada konsumen secara luas.
Tren yang diinisiasi oleh Alibaba Group di Tiongkok ini menggabungkan pengalaman belanja luring dan daring. Para konsumen dapat menggunakan aplikasi brand tertentu untuk menambah pengalaman berbelanja seperti misalnya mendapatkan rekomendasi pakaian atau berbelanja di toko tanpa kasir. Bagi para pelaku usaha di luar industri ritel mungkin dapat menggabungkan pengalaman luring dan daring untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.
Banyak persoalan yang dihadapi pemerintahan dan membutuhkan solusi cepat, contohnya situasi kemacetan yang banyak dialami kota-kota besar di berbagai negara. Para pelaku industri atau brand yang memiliki kekuatan dominan dalam pengelolaan data konsumen, dapat mengambil peran untuk membantu pemerintahan menyelesaikan isu-isu yang dialami. Salah satu contohnya adalah yang dilakukan DiDi Chuxing, perusahaan transportasi daring terbesar di Tiongkok yang berkontribusi mengurangi kemacetan dengan cara memanfaatkan data untuk mengatur lampu lalu lintas.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR