Find Us On Social Media :

HTC U12+ Kurang Laku di Pasar, HTC Menyerah Bikin Ponsel Flagship

By Adam Rizal, Selasa, 20 November 2018 | 14:00 WIB

Ilustrasi ponsel flagship HTC U12+

Awan kelabu terus menyelimuti vendor smartphone HTC yang sedang berjuang untuk bangkit di tengah keterpurukannya di pasar. Informasi terbaru, HTC tidak sanggup lagi membuat ponsel flagship untuk bisa bersaing dengan iPhone X series dan Galaxy S series.

HTC pun memutuskan untuk tidak membuat penerus HTC U12+ karena penjualan HTC U12+ yang kurang memuaskan di pasar.

Karena itu, manajemen HTC membatalkan seluruh rencana pembuatan ponsel flagship pada paruh pertama 2019.

Sebagai gantinya, HTC akan fokus mengembangkan ponsel kelas menengah dan akan meluncurkannya pada pertengahan tahun depan.

Sayangnya, HTC belum mengungkapkan harga dan spesifikasi ponsel menengahnya seperti dikutip Phone Arena.

Saat ini pangsa pasar HTC tidak sampai 1 persen secara global di sektor ini.

Tiru Strategi

Pendapatan HTC yang semakin terpuruk membuat vendor asal Taiwan ini perlu strategi baru. Untuk mendongkrak pendapatan, HTC dikabarkan akan meniru strategi yang dilakukan Nokia.

Kabar ini terendus dari kicauan sebuah akun Twitter yang kerap memberi beragam bocoran terkait tren teknologi.

Menurut akun tersebut, perangkat yang tengah digarap HTC yakni U12 Life akan dibuat oleh pihak ketiga alias Original Design Manufacturer (ODM).

"Bayangkan jika Life (yang diduga U12 Life) hadir dengan Android 8.1. Fakta menariknya adalah, perangkat ini bakal dibuat oleh ODM," ungkap akun @LlabTooFeR tersebut.

Perlu diketahui bahwa ketika sebuah perusahaan menggandeng pihak ketiga untuk memproduksi produknya, maka ada sejumlah kemungkinan.

Kemungkinan pertama, HTC akan menggandeng pihak ketiga yang hanya bertindak sebagai manufaktur atau perakit barang. Ini seperti yang dilakukan Apple dan Foxconn.

Meski Foxconn membuat dan merakit produk-produk Apple, strategi bisnis, desain, dan hal-hal krusial lain masih berada di bawah kendali penuh Apple. Sehingga Foxconn hanya sebatas perakit barang.

Namun HTC bisa saja meniru strategi bisnis Nokia yang berafiliasi dengan HMD Global melalui kesepakatan lisensi.

Lewat kesepakatan ini, Nokia memberikan mereknya kepada HMD Global selaku pihak ketiga.

Kemudian HMD Global memiliki hak untuk merakit, mengembangkan serta memasarkan produk Nokia seperi dikutip Android Authority.

Strategi ini akan dapat meminimalisasi pengeluaran HTC dan dipercaya berpeluang besar menumbuhkan kembali pendapatan perusahaan meski sedikit demi sedikit.

Pendapatan HTC sendiri tercatat terus merosot tajam. Bahkan Juli lalu, pendapatan menurun lebih dari 30 persen dari bulan sebelumnya.