Huawei memprediksi pendapatannya akan melampaui USD100 miliar atau Rp 1.429,1 triliun untuk pertama kalinya pada tahun ini, menyusul bisnis Huawei terus berkembang pada tahun ini.
"Tidak ada masalah bahwa kami dapat mencapai angka USD 100 miliar," kata Eric Xu (Deputy Chairman Huawei) seperti dikutip CNBC.
Pada semester pertama tahun ini, Huawei mencatat pendapatan sekitar USD49 Miliar atau Rp69,9 Triliun.
Jadi, untuk sisa semester tahun ini, Huawei tinggal mengumpulkan USD 51 miliar lagi untuk mencapai target tersebut.
Tahun lalu, pendapatan Huawei hanya USD92,5 Miliar atau Rp1.321,9 triliun, hampir mencapai angka USD 100 Miliar.
Pendapatan Huawei yang meningkat signifikan itu berkat kinerja divisi konsumen yang terus meningkat.
Apalagi, saat ini Huawei menjadi vendor smartphone terbesar kedua di dunia di belakang Samsung dengan menyingkirkan Apple.
Kudeta Samsung
Bahkan, Huawei telah memasang target tinggi untuk mengkudeta Samsung sebagai raja vendor smartphone di dunia pada 2020.
CEO Divisi Konsumen Huawei Richard Yu optimis Huawei dapat menyalip Samsung karena penjualan smartphone Huawei mendapat sambutan yang baik di pasaran.
"Tahun depan, kami akan sangat dekat dengan nomor satu, mungkin kami akan setara dengan Samsung. Setidaknya setahun setelahnya mungkin kita punya peluang (menjadi nomor satu) pada 2020," pungkasnya.
"Huawei terus menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan. Kami berencana mendorong beberapa produk inovatif yang sangat bergantung kepada AI," katanya seperti dikutip Phone Arena.
Yu membuat pernyataan itu berdasarkan laporan keuangan paruh pertama 2018. Pada periode waktu tersebut, Huawei mengklaim telah mengirimkan lebih dari 95 juta ponsel secara global atau mengalami peningkatan sekitar 30 persen.
"Tidak diragukan lagi bahwa akan menujukkan performa pada tahun depan. Pada kuartal empat 2019, mungkin kami akan menjadi nomor satu. Enam bulan terakhir, capaian kami luar biasa,” kata Yu di Shenzhen, kantor pusat Huawei.
Inovasi
Huawei terus melakukan inovasi demi memanjakan pengguna. Saat ini Huawei tengah mengambangkan smartphone dengan teknologi lubang suara di dalam layar. Menariknya, terknologi serupa juga sedang dikembangkan Samsung.
Teknologi ini merupakan terobosan baru menyusul tren layar lekuk dan bezel super tipis yang diadopsi smartphone-smartphone kelas atas terkini, demi memperluas rasio bodi ke layar perangkat.
Bocoran ini diperoleh dari paten yang diajukan Huawei ke kantor paten Amerika Serikat (USPTO).
Dengan paten ini, Huawei nantinya akan bisa membuat smartphone dengan rasio layar semakin besar.
Paten ini sebenarnya telah diajukan Huawei sejak 2016 silam, tapi baru dipublikasikan oleh otoritas Amerika itu baru-baru ini.