Pabrikan perakit iPhone Pegatron berencana mengucurkan investasi segar dengan menyewa pabrik perakitan di Batam.
Nantinya, pabrik perakitan Pegatron itu akan menyerap ribuan pekerja dari berbagai sektor untuk bekerja di pabriknya.
"Pegatron akan menyewa pabrik yang dapat mempekerjakan 8.000 hingga 10.000 pekerja. Pegatron lebih memilih menyewa daripada membangun fasilitas baru untuk memastikan produksi sesegera mungkin," tulis laporan Nikkei.
Nantinya, Pegatron akan menyewa sebuah pabrik di Batam dalam enam bulan ke depan untuk memproduksi sebagian produk non-iPhone yang terkena tarif impor Amerika Serikat
"Pabrikan elektronik yang berbasis di Taiwan sedang mempersiapkan untuk mengalihkan produksi produk non-iPhone yang terkena tarif AS atas ekspor Cina ke sebuah pabrik yang disewa di Pulau Batam Indonesia dalam enam bulan ke depan,” tulis Nikkei.
Menurut sumber anonim, Pegatron akan merealisasikan rencananya itu dengan cepat karena tak ingin terdampak pada ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Kondisi perang dagang antara AS dan Tiongkok diprediksi akan berlangsung lama. Bahkan, Terry Gou, (CEO Foxconn) memperkirakan bahwa ketegangan perdagangan akan berlangsung lima hingga sepuluh tahun meskipun gencatan senjata.
"Rantai pasokan global harus menyesuaikan strategi mereka dengan membangun jaringan internasional baru," katanya dalam sebuah pidato di pertemuan wirausahawan lintas-selat tahunan di kota Xiamen China.
"Pegatron akan segera mungkin memindahkan peralatan dari Tiongkok untuk dibawa kesini,” ujar sumber tersebut.
Pegatron sendiri membutuhkan banyak pekerja untuk memproduksi produk iPhone ataupun non-iPhone.
Selama musim puncak antara September dan November setiap tahun, Pegatron bersama dengan anak perusahaannya, membutuhkan lebih dari 200.000 pekerja setiap tahun.
Masalahnya, Pegatron sulit menemukan para pekerja yang dibutuhkan karena tingginya pergantian staf dan persaingan sengit antara produsen elektronik untuk tenaga kerja.