Sebentar lagi masyarakat Indonesia tak terkecuali aktris ternama Indonesia Dian Sastrowardoyo akan menyambut Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12.
Ibu dua anak tersebut mengaku hampir tiap minggu melakukan belanja online dan ia sudah mengincar sejumlah barang untuk dibeli saat Harbolnas 12.12.
Dian pun memberi saran supaya pengguna menggunakan promo-promo menarik yang diberikan e-commerce untuk membeli barang-barang prioritas.
"Beli barang yang ingin dibeli, barang yang kita butuh. Jangan sampai kita habiskan promo secondary needs," ujar Dian di saat temu media Bukalapak di Jakarta, Senin.
Pemeran Cinta dalam film "Ada Apa Dengan Cinta" itu juga menekankan perlunya strategi untuk berbelanja online. "Kalau bisa browsing dari sekarang, udah mengincar," katanya.
Barang-barang yang sudah diincar dapat ditandai dengan fitur favorite atau whish list yang biasanya ada dalam aplikasi e-commerce. "Jangan lupa untuk membaca keterangan barang dengan teliti," ucapnya.
Namun, saat dihadapkan dengan pilihan barang yang sama dari berbagai macam penjual yang berbeda, Dian mengaku lebih memilih barang dengan harga yang paling mahal.
"Kalau mau aman beli yang paling mahal," ujar Dian.
Kesiapan Server
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Harbolnas tentunya merupakan momen di mana para perusahaan e-commerce di indonesia menghadirkan promosi yang berbeda dari hari biasanya dan terkadang promosinya sangat fantastis.
Biasanya, momen seperti ini akan menyebabkan traffic pengunjung baik di website atau aplikasi e-commerce mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Untuk mengantisipasi hal buruk seperti server down misalnya, tentunya para perusahaan e-commerce ini sudah mempersiapkan semuanya secara baik.
Seperti Bukalapak misalnya, dalam menyambut Harbolnas 2018 ini terdapat beberapa persiapan dari segi teknis yang dilakukan oleh salah satu startup unicorn ini.
Dalam konferensi pers yang digelar hari ini (10/12/2018) di Jakarta, Fajrin Rasyid selaku Co-Founder dan President Bukalapak mengatakan bahwa dari sisi teknis Bukalapak telah melakukan persiapan sejak beberapa bulan terakhir.
“Persiapan atau planning itu seperti penambahan dari kapasitas server, road map development dan lain sebagainya. Sebagai contoh, dari segi fitur itu kami men-stop development atau pegembangan fitur terbaru sejak minggu lalu. Jadi, karena penambahan fitur itu bisa berakibat nanti adanya terjadi hal yang tidak diinginkan, maka Bukalapak tidak ada penambahan fitur sama sekali sejak minggu kemarin. Intinya untuk menghindari resiko ketidakpastian dari penambahan fitur atau gangguan dari hal yang lainnya juga,” jelas Fajrin.
“Selanjutnya, dari segi persiapan penambahan kapasitas, kami juga menggunakan kapasitas-kapasitas cadangan terkait dengan server. Sehingga, kalo misalkan ada lonjakan yang luar biasa itu tidak menyebabkan server menjadi down. Tentu kalo misalnya ditanya apakah ada resiko, ya tidak ada sistem yang seratus persen aman. Tapi kami mengantisipasi dengan menyiapkan tim yang terus stand by, sehingga kalaupun ada apa-apa tim bisa langsung mengatasi masalah secara langsung dengan waktu yang sangat singkat,” tambah Fajrin.
Targetkan Peningkatan Nilai Transaksi
Lebih lanjut, dengan biasanya terjadi lonjakan transaksi pada momen Harbolnas, Bukalapak pun menargetkan peningkatan jumlah nilai transakasi sebanyak empat kali lipat dibandingkan tahun 2017 lalu.
“Di tahun kemarin, nilai transaksi di Bukalapak itu mencapai angka hingga Rp400 miliar. Melihat pencapaian itu, kami terpacu untuk menghasilkan nilai transaksi yang lebih tinggi,’ ungkap Fajrin.
“Kami targetkan untuk Harbolnas 12.12 tahun ini terjadi peningkatan hingga empat kali lipat atau sekitar di angka Rp1,6 Triliun. Kami sangat optimis target itu bisa tercapai,” tambah Fajrin.
Sekedar informasi, dengan tagline-nya yaitu “Promo Tiada Ampun”, Harbolnas tahun ini Bukalapak menghadirkan lima promo sekaligus yaitu Serbu Seru, Nego 12 Kali Lebih Dahsyat, Flash Deal Serba 12 Rupiah, Cashback Rp 1.2 Juta, dan Gratis Ongkir 12 Kali Setiap Hari yang akan dimulai dari tanggal 12 Desember