Selain itu, Huawei juga mengembangkan pusat operasional darurat di lapangan untuk mendukung proses penggelaran yang cepat. Pusat operasi darurat tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas video komando dan pengendalian, sehingga mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan kolaboratif, seperti pada proses pemantauan kegiatan di lapangan dan proses pengiriman umpan balik ke pusat operasional, serta manajemen logistik dan armada yang lebih efisien.
Di tahap pemulihan bencana, Huawei mengembangkan solusi-solusi untuk mendukung proses pemulihan dan pencegahan epidemik paska bencana, proses-proses identifikasi, dukungan bagi penyintas, serta solusi-solusi untuk membuat model dan memetakan visualisasi dampak dan kerugian bencana.
Sampai saat ini, sudah lebih dari 30 negara dan 100 kota di seluruh dunia yang mengimplementasikan solusi manajemen bencana dari Huawei. Mengenai angka investasi yang harus dikeluarkan oleh setiap negara untuk solusi ini, Arri pun mengatakan “Untuk investasi itu berbeda-beda, tergantung luas wilayah dari negara yang ingin mengadopsi solusi kami. Selain itu, untuk waktu yang dibutuhkan untuk mengimplemantasikannya hanya membutuhkan waktu sekitar satu tahunan.”