Find Us On Social Media :

Tips Menghindari Kebocoran Data Saat Liburan untuk Karyawan Perusahaan

By Rafki Fachrizal, Kamis, 27 Desember 2018 | 17:30 WIB

Ilustrasi Penjahat Siber

Liburan Natal danTahun Baru umumnya dianggap sebagai momen yang sangat menyenangkan dan paling ditunggu bagi sebagian besar orang pada setiap tahunnya.

Apalagi, para karyawan di banyak perusahaan mulai meninggalkan kantor untuk berlibur dan secara tidak langsung juga memberikan kesempatan kepada para pakar keamanan setidaknya untuk bisa rehat sejenak.

Namun, sebelum Anda terlarut dalam kenyamanan liburan, persiapkan langkah-langkah terbaik dalam melindungi informasi perusahaan pada gawai pribadi yang dimiliki karyawan.

Jika perusahaan menerapkan strategi BYOD (Bring Your Own Device) yang baik dan para karyawan memiliki kesadaran akan potensi berbahaya dari penggunaan gawai saat bekerja, maka Anda berada di kondisi relatif aman.

Namun jika tidak, dan pada situasi mendesak, perusahaan mengharuskan Anda untuk menyelesaikan pekerjaan dari rumah atau dari jarak jauh, maka disitulah masalah terkait keamanan dunia maya dapat terjadi.

Penting untuk diingat bahwa mobile messenger digunakan pada beberapa bisnis di banyak perusahaan. selain itu, karyawan juga menyimpan informasi kontak para kolega dan mitra pada perangkat mereka.

Pelaku Kejahatan Siber Menyukai Musim Liburan

Seseorang yang sedang berlibur dengan nyaman cenderung tidak akan memantau sesuatu dengan hati-hati sebagaimana biasanya, termasuk pada ponsel pintar atau tablet mereka.

Risiko berpisah dengan gawai favorit sangat besar selama liburan. Bahkan ada kemungkinan, jika terdapat perangkat yang dicuri atau hilang, pelaku akan menghapus data terlebih dahulu sebelum dijual, walaupun mereka yang haus akan data juga tetap mengintai.

Perlu diingat bahwa pelaku kejahatan siber dapat memperoleh akses ke informasi berharga tanpa harus melakukan kontak fisik pada ponsel pintar seperti mengeluarkannya dari kantong pemilik.

Tidak hanya itu, banyak para karyawan dalam masa liburannya menggunakan Wi-Fi publik yang mungkin terlihat aman tetapi melibatkan risiko lebih besar, seperti pemantauan yang dilakukan melalui udara dan mencegat data.

Hal yang sama juga mungkin dapat terjadi pada pengisi daya USB di bandara dan tempat-tempat umum lainnya.