Zebra Technologies memperkirakan ada tiga tren kunci yang akan mewarnai dunia teknologi di tahun ini: artificial intelligence (AI), intelligent enterprise, dan small actionable data. Ketiga tren tersebut diprediksi akan berkembang khususnya di industri retail, transportasi & logistik, dan olahraga.
“Tolok ukur keberhasilan perusahaan atau siapapun yang mengandalkan data untuk operasional bisnis mereka maupun untuk menghadirkan layanan pelanggan terbaik, adalah bagaimana cara agar dapat mengantisipasi ketiga tren ini dengan baik,” ujar Lim Fang How, Regional Director Asia Tenggara, Zebra Technologies Asia Pacific.
Otomatisasi dan kemampuan AI sekarang telah terintegrasi dalam berbagai aplikasi yang mentransformasi alur kerja dan interaksi manusia, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat. Artinya, pekerja manusia tidak akan tersingkir oleh robot-robot dan mesin yang cerdas, sebagaimana yang ditakutkan banyak orang.
Semakin banyak perusahaan mengadopsi teknologi AI dan otomatisasi, serta memanfaatkan teknologi mobile untuk memberdayakan karyawan di garis terdepan mereka, dibantu tool dan data untuk mengambil keputusan yang tepat secara real-time. Dengan begitu, karyawan terhindar dari pengulangan pekerjaan yang sia-sia, lebih produktif, dan lebih fokus pada hal-hal yang lebih berdampak pada pengalaman pelanggan yang lebih baik.
Menurut Lim, teknologi semacam drone, robot, dan machine learning (ML) serta solusi lainnya yang berbasis akan melipatgandakan produktivitas sumber daya manusia, bukan menggantikannya. Di industri transportasi dan logistik, misalnya, drone dan robot akan memudahkan manusia melakukan tugas-tugas yang membutuhkan akurasi maupun mengakses lokasi yang sulit dijangkau.
Jangan Lupakan Lini Depan
Tren berikutnya, intelligent business, berkaitan dengan Internet of Things (IoT) yang sedang naik daun. Berdasarkan riset Gartner, akan ada lebih dari 20 miliar perangkat terhubung dengan IoT pada 2020. Dan delapan miliar perangkat yang terkoneksi itu akan berada di lingkungan enterprise. Pada tahun 2017, tercatat ada tujuh miliar perangkat yang terkoneksi.
Lim Fang How menjelaskan bahwa pada tahun-tahun mendatang, memang ada kebutuhan enterprise untuk memiliki sistem kerja yang lebih kolaboratif dan lebih terhubung, di mana entitas fisik dan digital telah berkonvergensi pada berbagai channel dan model.
“Dengan hadirnya pengembangan teknologi baru seperti virtual reality (VR) dan augmented reality (AR), kita akan semakin tergantung pada pengalaman luar biasa yang dihadirkan oleh perangkat-perangkat cerdas di sekitar kita. Contohnya di industri retail, teknologi AR akan membantu staf toko menyusun barang-barang di rak atau mengidentifikasi barang yang perlu diisi ulang,” paparnya.
Inilah mengapa lini depan perusahaan tetap penting, sebab di sanalah data yang real-time bisa dikumpulkan dan dianalisis untuk menghasilkan insight yang bisa diterapkan. Teknologi-teknologi yang sedang berevolusi seperti sensor terkoneksi, digital twins, teknologi jaringan nirkabel 5G, dan blockchain, akan membantu bisnis mengumpulkan dan memvisualisasikan data yang bermanfaat bagi bisnis mereka.
“Sebab itulah perusahaan perlu memberdayakan lini depan mereka untuk menciptakan sistem dialog yang memungkinkan manusia dan mesin berkomunikasi secara efektif dan alami. Tapi jangan lupakan aspek keamanan dalam teknologi IoT dengan menerapkan software keamanan macam Lifeguard dan Zebra DNA,” ujar Lim.
“Kami di Zebra mendapati bahwa jumlah perusahaan yang dapat didefinisikan sebagai ‘perusahaan cerdas’ sudah meningkat dua kali lipat pada 2018. Semakin banyak perusahaan mengakui value yang bisa mereka dapatkan dengan penerapan strategi IoT. Maka kami pun terus berusaha memberdayakan mitra dan partner untuk meraih benefit dari visi kami menghadirkan Enterprise Asset Intelligence, dimana setiap aset dan pekerja di lini depan akan semakin visible, terhubung, dan terutilisasi secara optimal. Berkat 50 tahun inovasi, Zebra sukses menciptakan hand held laser barcode scanner dan kami menjadi pelopor dalam penciptaan teknologi wearable,” imbuh Lim