PT Sat Nusapersada Tbk langsung tancap gas di awal tahun ini. Pada Januari 2019, mereka menjadwalkan operasional dua pabrik baru dengan total investasi mencapai Rp 193 miliar.
Pabrik pertama bernama pabrik 12A meliputi lima lantai dengan luas tanah 1.152 meter persegi (m²) dan luas bangunan 4.880 m². Sat Nusapersada membangun pabrik bernilai Rp 45 miliar tersebut sejak 10 Juni 2018.
Pabrik lain yakni pabrik 12 berlantai enam dengan luas tanah 2.560 m² dan luas bangunan 16.639 m². Proses konstruksi pabrik senilai Rp 148 miliar itu berlangsung sejak April tahun lalu.
Sat Nusapersada berencana memanfaatkan pabrik 12 untuk mendukung kerjasama perakitan produk dengan Pegatron Corporation.
"Yang dirakit smarthome, bukan smartphone," kata Bidin Yusuf (Direktur PT Sat Nusapersada Tbk).
Adapun produk smarthome rakitan Sat Nusapersada nanti seperti gateway, router, modem, smart speaker dan internet protocol camera (IP cam).
Kalau tak meleset, produk pesanan Pegatron tersebut untuk memenuhi pasar ekspor Amerika Serikat (AS).
Menurut perjanjian bisnis, kontrak kerjasama antara Pegatron dan Sat Nusapersada bakal berlangsung selama tiga tahun plus setahun. Selanjutnya, kontrak kerjasama akan diperbarui sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Hanya, manajemen Sat Nusapersada tidak mengungkapkan nilai kerjasama tersebut. Selain pembuatan smarthome, sebelumnya sempat beredar rumor jika kerjasama Sat Nusapersada dengan Pegatron menyangkut produksi telepon seluler (ponsel) pintar iPhone.
Namun, manajemen Sat Nusapersada memastikan sejauh ini belum ada obrolan mengenai kongsi perakitan ponsel besutan Apple Inc.
Pegatron sendiri merupakan perusahaan manufaktur asal Taiwan dan bergerak dalam bisnis komputasi, komunikasi dan elektronik.
Produksi meningkat