Find Us On Social Media :

Kisah Sukses Bos Techbros UG, Pelopor Startup IoT di Eropa dan Jerman

By Adam Rizal, Kamis, 7 Februari 2019 | 07:00 WIB

Yudhi Rahadian, Kisah Sukses Bos Techbros UG Bangun Startup IoT di Indonesia

Berkecimpung dan berbisnis di luar negeri bukanlah hal yang tidak mungkin. Begitu juga dengan yang dilakukan oleh Yudhi Rahadian. Pria kelahiran Jakarta 24 Januari 1984 telah memulai karier di bidang Teknologi dan Informasi.

Bahkan sejak kecil, anak bungsu dari 2 bersaudara ini sudah bermimpi untuk bekerja dengan segala perangkat komputer. Namun, langkah besarnya dimulai saat Yudhi mengambil tawaran pekerjaan berkat kawannya sebagai engineer di salah satu perusahaan telko internasional.

Langkah itu dilakukannya pada tahun 2007 dan Bangladesh menjadi negara pertama yang dia singgahi. Bagi Yudhi, kesempatan besar itu memunculkan perasaan yang campur aduk.

"Rasanya seperti permen nano nano, senang, sedih, kaget, takut, bersemangat dan malu," ungkapnya pada Intisari Online.

Sebelum berangkat ke negara Bangladesh, bahkan dirinya mengaku tidak tahu cara membuat visa. Namun, dia juga bersemangat karena saya ingin membuktikan bahwa dirinya bisa.

Selama 11 tahun, Yudhi sendiri telah bekerja di 16 negara untuk beberapa perusahaan Telko. Negara-negara yang pernah didiaminya antara lain adalah Bangladesh, India, Cape Verde, Senegal,Ivory coast, Madagaskar, Saudi Arabia, USA, Puerto Rico, Colombia, Mexico , Ukraina, Swedia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Jerman.

Hingga kini, sejak tahun 2013 dirinya menetap di Kota Dusseldorf, Jerman. Kedatangan awalnya di Jerman adalah sebagai karyawan kontrak perusahaan Telko Jerman. Akan tetapi Proyek tersebut tidak berjalan lancar.

Setelah tiga bulan bekerja, dirinya harus kehilangan pekerjaan dikarenakan faktor bahasa dan kualifikasi yang ketat. Tak menjadikan masalah itu sebagai penghambat, justru di saat-saat sulit, Yudhi memiliki ide cemerlang.

"Sejak saat itu saya berusaha fokus dan belajar bagaimana bertahan hidup, saya mulai dari enol, banyak mendengar, bekerja, dan berusaha belajar teknologi baru," ungkapnya.

"Saya memulai Techbros UG di tahun 2017, waktu itu bernama Rahadian Solution UG, 2019 saya beralih menjadi Techbros UG agar familiar dan gampang di ingat."

Techbros UG sendiri adalah perusahaan yang sesuai dengan bidang yang ditekuninya selama ini. Yakni bidang konsultasi untuk Telekomunikasi, khususnya untuk Internet of Things dan 5G.

Internet of Things (IoT) sendiri adalah machine to machine communication tanpa adanya interaksi manusia yang memungkinkan antara mesin tersebut bisa saling berkomunikasi dan bersinergi satu sama lain.

Yudhi juga mengatakan bahwa IoT sudah sangat popular di Eropa.

Lebih jauh, Indonesia patut berbangga hati lantaran Techbros UG adalah salah satu pelopor IoT di Jerman dan Eropa umumnya. Techbros UG juga bekerja sebagai konsultan di bidang 5G, teknologi yang sangat bermanfaat untuk dunia Industry 4.0.

Teknologi 5G menawarkan download sampai 20Gbps dan low latency sampai dengan 1 ms. Teknologi ini bisa dipakai untuk real time aplikasi seperti remote surgery, smart factory, remote automotives, dan sebagainya.

Dengan ada Techbros UG ini, Yudhi Rahadian berharap dapat menginspirasi pemuda pemudi Indonesia lainnya untuk juga berusaha dan berkembang ke arah yang lebih baik dan tidak takut untuk memulai.

"Ibarat mesin mobil ketika sudah dinyalakan mesin, injak gas baru mobil akan berjalan, sesekali lihat kaca spion untuk melihat situasi," ungkap Yudhi.

Yudhi juga menangkap gambaran peluang yang bagus bagi para mahasiswa untuk memulai startup di Jerman. Tak hanya itu, dirinya juga membuka kesempatan untuk orang-orang yang ingin berkonsultasi tentang bagaimana membuka usaha di Jerman secara gratis.

Kesan Yudhi Bekerja di Berbagai Negara

Bagi Yudhi, setiap negara yang disinggahinya sangat berkesan. "Saya pernah bekerja saya mendapatkan teman baru dari negara tersebut baik orang lokal atau dari negara lain dan sampai sekarang saya masih menjalin hubungan baik dengan mereka," ucapnya.

Dia juga mendapatkan ilmu dan pengalaman baru dari setiap negara tersebut.

Selama di luar negeri, juga ada ikatan sesama orang Indonesia di perantauan yang saling memudahkan. Sebelum pergi ke negara tujuan, Yudhi pun selalu mencari kontak orang Indonesia yang sudah ada di Negara tersebut untuk meminta bantuan.

Tips Life Hack Entrepreneur atau Startup dari Yudhi Rahadian

1. Do what you love, and love what you do

Ketika anda bekerja dengan hati dan pikiran anda akan menemukan sesuatu yang lebih berharga dari uang dan materi.

2. Biasakan riset

Sebelum memulai bisnis dimana pun berada saya sarankan untuk memulai riset mengenai pasar baik online atau offline, baik lewat internet atau terjun langsung ke lapangan.

3. Belajar finansial

Ini bukan berarti harus pintar dalam matematika, tapi biasakan mulai dari menghitung pengeluaran dan pemasukan, mencatatnya, dan mulai berinvestasi secara kecil kecilan. Ilmu ini bermanfaat ketika bisnis sudah dimulai, banyak beramal juga bagus, the more you give the more you get.

4. Trust and then profit

Kepercayaan adalah segalanya, maka keuntungan akan menyusul , membangun kepercayaan dari market adalah hal paling vital , keuntungan adalah selanjutnya.

5. Jangan matikan obor

Ini berarti circle of trust diantara teman teman atau komunitas mesti terus dijaga. Setiap orang punya keahlian dan kemampuan masing2, dan ini bisa berbeda satu sama lain.

Untuk ini, sebagai seorang entrepeneur anda wajib bekerjasama dengan orang lain yang memiliki keahlian yang anda butuhkan untuk bisnis anda.

6. Open minded and good planner

Untuk memulai bisnis sendiri atau startup berarti kita menciptakan sistem sendiri dalam bisnis kita, berbeda ketika masuk ke suatu perusahaan itu berarti kita mengikuti sistem yang sudah ada dalam perusahaan tersebut.

Ini seperti yang dilakukan oleh Yudhi, meskipun dirinya seorang engineer, namun juga belajar sales dan marketing, design thinking, customer experience, project management, serta leadership.

Negara-negara yang pernah didiaminya antara lain adalah Bangladesh, India, Cape Verde, Senegal,Ivory coast, Madagaskar, Saudi Arabia, USA, Puerto Rico, Colombia, Mexico , Ukraina, Swedia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Jerman.