Untuk diketahui, Galaxy S10 menjadi smartphone pertama Samsung yang menggunakan NPU, sebuah co-processor yang dibuat khusus untuk aktivitas berbasis AI.
Dengan teknologi tersebut, kamera akan mampu memproses data lebih banyak dan bisa mengenali 30 adegan berbeda.
Dengan mengenali obyek lebih banyak, kamera dijanjikan mampu memberikan jepretan lebih baik berdasarkan data obyek yang telah dikenalinya.
Suzanne menyebut pengguna akan lebih dimudahkan dalam mengambil gambar dengan bantuan machine learning.
"Tidak masalah jika Anda tidak mempelajari fotografi, karena Galaxy S10 telah mempelajarinya", ujarnya.
Machine learning akan menganalisis komposisi ratusan juta foto dari fotografer andal, sehingga perangkat bisa memberikan informasi tambahan bagaimana bisa menghasilkan gambar lebih baik, dari data yang telah dipelajari oleh machine learning.
Tak hanya itu, Samsung juga menyematkan AI pada koneksivitas WiFi bernama Intelligent Wi-Fi. Fitur ini bisa membantu perangkat untuk lebih hemat daya.
Pasalnya, machine learning yang digunakan dalam WiFi ini akan mendeteksi sinyal WiFi yang lemah.
Sehingga perangkat akan secara otomatis berpindah ke koneksi LTE ketimbang terus menerus mencari sinyal WiFi yang menguras daya.