Find Us On Social Media :

Waspada! Penjahat Kelamin Gunakan Media Sosial untuk Rayu Anak-anak

By Adam Rizal, Senin, 11 Maret 2019 | 13:00 WIB

Penjahat Kelamin Gunakan Medsos untuk Rayu Anak-anak

Emily mengatakan dirinya berumur 13 tahun. Malam itu juga dia menjadikan Emily sebagai teman di Facebook dan Snapchat.

Emily mengatakan, "Kemudian semuanya berubah dengan cepat. Kami bertukar pesan yang segera bernada seksual, kemudian foto dan video dikirimkan, sebelum mengatur agar pria itu datang dan menjemput saya setelah sekolah."

Ibu Emily mengatakan, "Kami merasa gagal sebagai orang tua - kami mengetahui situs media sosial ini, kami pikir telah melakukan segalanya untuk memastikan keamanan anak-anak kami ketika mereka online, tetapi kami masih belum melindungi Emily."

'Bukti kuat'

Pimpinan NSPCC, Peter Wanless menuduh jaringan media sosial "selama 10 tahun telah gagal untuk mengatur diri mereka sendiri".

"Angka ini adalah bukti sangat kuat bahwa melindungi anak-anak tidak bisa diserahkan ke jaringan sosial. Kita tidak bisa menunggu terjadinya tragedi berikutnya sebelum perusahaan teknologi dipaksa bertindak," katanya.

Sebelum pemerintah menerbitkan dokumen serangan online yang sudah tertunda, LSM ini mendesak adanya peraturan hukum guna menerapkan kewajiban hukum jaringan sosial untuk kepentingan anak-anak dengan hukuman denda besar jika mereka gagal melakukannya.

'Proses kuat'

Juru bicara National Crime Agency mengatakan, "Adalah penting bagi platform online yang digunakan anak-anak dan remaja untuk menaruh mekanisme dan proses kuat guna mencegah, mengidentifikasi dan melaporkan eksploitasi dan pelecehan seksual, termasuk grooming online.

"Anak-anak dan orang muda juga memerlukan kemudahan akses terhadap mekanisme yang memungkinkan mereka membuat platform waspada jika ada kemungkinan terjadinya pelanggaran. Juru bicara Facebook, yang juga pemilik Instagram, mengatakan tetap melindungi anak muda adalah "prioritas utamanya.

"Kami memiliki teknologi yang maju dan erat bekerja sama dengan polisi dan CEOP [Child Exploitation and Online Protection] untuk secara agresif memerangi jenis isi seperti ini dan melindungi anak muda." Juru bicara Snapchat mengatakan eksploitasi anggota masyarakatnya, terutama anak muda "sama sekali tidak bisa diterima".

"Kami bekerja keras untuk mencegah dan mengatasi jenis kegiatan ilegal ini di platform kami," mereka menambahkan.

Platform mengusulkan anak muda untuk membatasi pengaturan pribadi, tidak berbagi username ke umum dan tidak memasukkan orang yang tidak mereka kenal sebagai teman.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan baik menteri dalam negeri maupun kebudayaan Inggris telah "melibatkan perusahaan teknologi terkait dengan tanggung jawab mereka dalam melindungi orang."

Tahun lalu, menteri dalam negeri Inggris mengumumkan "panggilan inovasi" senilai £250.000 atau Rp 4,6 miliar untuk berbagai organisasi guna membantu pengembangan cara baru untuk menghentikan streaming langsung pelecehan.