Samsung Electronics mengembangkan chip kecepatan tinggi e-UFS untuk memenuhi kebutuhan pasar segmen otomotif sekaligus mengantisipasi tren mobil tanpa sopir.
Sebelumnya, Samsung sukses memperkenalkan embedded Universal Flash Storage (e-UFS) untuk ponsel 5G.
e-UFS memenawarkan kecepatan transfer data yang luar biasa untuk menyalakan sistem di dalam mobil dalam dua detik dengan akses data instan.
Kini, Samsung juga sedang mengembangkan AutoSSD, memori penyimpan data peta untuk pengemudian tanpa sopir dengan bandwidth berkecepatan tinggi.
Tk hanya itu, Samsung juga akan memproduksi secara massal DRAM LPDDR5 dengan memanfaatkan arsitektur sirkuit yang sangat canggih.
DRAM LPDDR5 akan mengoptimalkan kecepatan pemrosesan dan hemat energi dalam mentransfer data dari sensor mobil secara instan.
DRAM GDDR6, memungkinkan pembelajaran mendalam kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) berkat bandwidth ultra-tinggi.
Samsung Electronics fokus mengembangkan mobil tanpa sopir yang aman di masa depan dengan komponen dan solusi yang mengutamakan keselamatan di atas segalanya.
Kendala Utama
John Chen (CEO BlackBerry) mengatakan hacker dapat meretas sistem komputas dan keamanan mobil tanpa sopir serta merubahnya menjadi "senjata". Teknologi otonom menggunakan kode-kode yang lebih banyak dari pesawat tempur.
"Mobil tanpa sopir akan menjadi sasaran empuk hacker untuk mengeksploitasi kelemahannya dan menyusupinya dengan virus serta membuatnya menjadi senjata. Jika peretas bisa bertahan, Anda bisa membayangkan apa yang mampu mereka lakukan," kata Chen seperti dikutip The Telegraph.
Untungnya, para pabrikan otomotif dapat membuat mobil tanpa sopir itu 90 persen bebas virus tetapi harus diperiksa secara berkala.