MediaTek mengklaim kuasai 36 pasar ponsel menengah di Indonesia. Dengan angka ini, Indonesia menjadi pasar paling penting bagi MediaTek di Asia Tenggara.
"Khususnya di Asia Tenggara, Indonesia adalah pasar terpenting kami," jelas Pang Sui Yen Senior Manager, Corporate Sales Asia Africa MediaTek dalam acara jumpa media di Jakarta.
Sementara secara global, pangsa pasar MediaTek mencakup sepertiga dari total smartphone. Jumlah tersebut, mendudukkan MediaTek sebagai pabrikan chipset terbesar kedua di dunia.
Sayangnya, MediaTek enggan menyebut besaran volume ponsel yang dipersenjatai chipsetnya. Namun Sui Yen mengklaim, chipset seri Helio P menjadi pendorong pangsa pasar MediaTek di segmen ponsel menengah Indonesia.
Seri chip Helio P banyak diadopsi oleh vendor asal China dan beberapa vendor lokal Indonesia. Misalnya saja Helio P60 yang diadopsi oleh Oppo F9, Realme 3, Vivo V11, dan Luna X Prime.
Sementara chipset terbaru MediaTek, yakni Helio P70 dipakai di beberapa lini baru smartphone kelas mid-range, seperti Oppo F11 dan F11 Pro, Realme U1, dan Vivo V15. Dominasi Tablet Android
MediaTek mendominasi pangsa pasar tablet Android, sementara di pasar smartphone berada di nomor dua. Data tersebut dikumpulkan dari beragam hasil laporan firma riset pasar di 2018.
"MediaTek sangat mendominasi di tanlet Android selama ini, dan hingga saat ini. Namun kami akui bahwa pasar tablet semakin menurun, kondisi ini tidak hanya di Indonesia tapi di global," tutur Yen.
Fokus Smart Home
Yen mengatakan MediaTek fokus membangun pasar baru yaitu di segmen smart home device, salah satunya di smart speaker.
"Pasar smart home device adalah pasar berkembang. Dari sisi perkembangan teknologinya, produk smart speaker yang ditenagai prosesor atau SoC yang didukung AI sehingga memiliki asisten digital pintar," kata Yen.
MediaTek diketahui memiliki fitur teknologi AI bernama NeuroPilot yang sudah diperkenalkan di MediaTek P60 dan yang dirilis tahun lalu, MediaTek P70. Yen menyebut MediaTek NeuroPilot mengusung konsep EdgeAI.
"EdgeAI berbeda dengan teknologi AI yang lain. Kebanyakan proses kerja teknologi ini mengandalkan koneksi internet cepat dan bekerja di platform cloud. Jadi kecepatan respon AI akan tergantung koneksi internet," beber Yen.
"Sementara EdgeAI adalah konsep proses kerja AI dilakukan langsung di device. Jadi kemampuan AI bisa mengenali kebiasaan penggunanya dengan sangat mendalam untuk menyajikan pengalaman yang lebih personal dan terbaik," jelas Yen.
Tidak bisa diremehkan, teknologi AI NeuroPilot MediaTek juga sudah hadir dalam smart speaker Amazon Echo. Teknologi MediaTek digunakan untuk mendukung kemampuan asisten digital Amazon Alexa.
Masih Snapdragon
Kendati pangsa pasarnya cukup besar di Indonesia, MediaTek mendapat anggapan miring dari sebagian besar konsumen Tanah Air. Risky Febrian, salah satu analis market ponsel IDC mengatakan bahwa konsumen Indonesia lebih cenderung memilih ponsel ber-chip Snapdragon ketimbang MediaTek.
Asumsi ini pun membuat total pengapalan ponsel yang menggunakan chip MediaTek turun pada 2018. "Di tahun 2017, MediaTek masih hampir setengah dari total shipment di Indonesia. Makin ke sini, Qualcomm hampir menguasai sepertiga dari market", kata Risky.