Find Us On Social Media :

Bisnis Digital Genjot Pendapatan Telkom Jadi Rp130 Triliun di 2018

By Adam Rizal, Sabtu, 4 Mei 2019 | 17:30 WIB

Ilustrasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

Sebagai hasilnya, IndiHome mencatat kenaikan pendapatan sebesar 66,9 persen dan memberikan kontribusi sebesar 82,9 persen terhadap segmen Consumer, meningkat dari 62,2 persen pada tahun sebelumnya sehingga pendapatan segmen Consumer meningkat 25,1 persen menjadi Rp13,9 triliun.

Tahun 2018, segmen Enterprise mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 10,1 persen menjadi Rp21,1 triliun. Pendorong utama pertumbuhan pendapatan tersebut adalah layanan IT Service yang tumbuh sebesar 48,2 persen.

Segmen Wholesale and International Business mencatat pendapatan sebesar Rp10,1 triliun dengan pertumbuhan 35,6 persen, naik dari Rp7,4 triliun pada tahun 2017.

Kontribusi bisnis digital pada segmen ini di tahun 2018 meningkat jadi 57 persen dari 53 persen di tahun 2017.

Total belanja modal pada tahun 2018 sebesar Rp33,6 triliun atau 25,7 persen dari pendapatan.

Belanja modal tersebut terutama digunakan untuk meningkatkan kapabilitas digital dengan terus membangun infrastruktur broadband yang meliputi BTS 4G LTE, jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut dan terestrial, Satelit Merah Putih dan Data Center & Cloud.

Sampai dengan akhir Tahun 2018, Telkom telah memiliki total BTS sebanyak 189.081 unit dengan BTS 3G dan 4G LTE sebanyak 138.771 unit, sedangkan jaringan backbone serat optik mencapai panjang 161.652 km.

"Pencapaian sepanjang 2018 menunjukkan bahwa Telkom berada pada jalur yang tepat untuk menjadi Digital Telecommunication Company yang berkomitmen tinggi dengan memperkuat kapabilitas bisnis digital untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan pengalaman digital yang terbaik bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia," ungkap Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga dalam keterangannya.

Alex menambahkan dengan pertumbuhan pendapatan bisnis digital di tahun 2018 sebesar 23,1 persen YoY yang mengkontribusi 63 persen pendapatan perseroan serta didukung oleh investasi pada infrastruktur broadband yang berkelanjutan.

"Kami optimis Perseroan akan membukukan kinerja, baik Pendapatan, EBITDA maupun Laba Bersih yang jauh lebih baik pada tahun 2019," pungkasnya.