Nexign mengumumkan rencana ekspansinya di Asia Tenggara yang di mana langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan ini.
Indikator kesuksesan ekspansinya akan meliputi penambahan SDM (Sumber Daya Manusia) hingga tiga kali lipat serta mendirikan kantor cabang untuk melancarkan proses digitalisasi dan persiapan peluncuran jaringan 5G di waktu mendatang.
Di Asia Pasifik, Indonesia ditengarai menjadi salah satu pasar penentu penggerak pertumbuhan 5G hingga beberapa tahun mendatang.
Adopsi smartphone yang kian melonjak serta penetrasi 4G saat ini membuka peluang bagi para penyedia layanan komunikasi 5G untuk mulai menggerakkan layanan bisnisnya di dalam negeri serta di Asia Pasifik.
Ini juga didukung oleh perkiraaan analis bahwa koneksi 5G diprediksi menjangkau 675 juta pengguna di 2025, atau lebih dari separuh total pengguna 5G di seluruh dunia.
Untuk membantu para penyedia jasa komunikasi (CSP) tradisional memanfaatkan transformasi digital, Nexign akan menghadirkan jajaran perangkat lunak dan layanan dengan berbagai nilai tambah untuk menunjang akuisisi pengguna, monetisasi jaringan, dan layanan pelanggan.
Baca Juga : Teknologi Red Hat Di Balik Kecanggihan Pesawat Tempur F-22 Raptor
“Perusahaan CSP semakin dituntut untuk mengelola ekosistem dan pasar yang superkompleks ketika mereka bekerja sama dengan lebih banyak OTT (Over-the-Top), penyedia media sosial dan pelaku industri lainnya. Koneksi IoT (Internet of Things) berskala besar juga memberi tantangan komersial dan teknis tersendiri bagi para CSP,” ujar Andrew Tan, Regional Director, Southeast Asia, Nexign.
“Nexign piawai dalam hal pemasangan manajemen pendapatan serta layanan pelanggan yang luas dan kompleks dengan total biaya kepemilikan yang kompetitif. Kami percaya diri dalam membantu para CSP memanfaatkan kemampuan barunya serta membuka jalur pendapatan baru ketika mereka bertransformasi digital,” tambah Andrew.
Rekam jejak selama 27 tahun menangani megaproyek transformasi BSS untuk klien raksasa seperti MegaFon, Rostelecom dan Turkcell membuat Nexign diakui para analis industri terkemuka, termasuk IDC, GlobalData, dan Analysys Mason atas portofolio produk dan layanan yang lincah miliknya, tak terkecuali arsitektur open cloud yang mempercepat ketersediaan atau time-to-market.
Untuk kali kedua secara berturut-turut, Nexign menaungi Magic Quadrant milik Gartner berkat Integrated Revenue and Customer Management (IRCM) untuk CSP miliknya.
Baca Juga : Inilah Perbedaan Mendasar e-Voting di Indonesia dan Luar Negeri