Find Us On Social Media :

Demi Keamanan, Pemerintah Minta Pengguna Segera "Update" WhatsApp

By Adam Rizal, Sabtu, 18 Mei 2019 | 09:00 WIB

Ilustrasi BSSN

Awal pekan ini diwarnai kehebohan soal voice call WhatsApp yang ternyata mengandung kelemahan sehingga bisa dipakai untuk menyelipkan program mata-mata alias spyware lewat panggilan suara.

Di Indonesia, Pemerintah melalui Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia ikut berkomentar dengan mengimbau seluruh pengguna segera memperbarui aplikasi WhatsApp agar mendapat patch yang menambal celah keamanan tersebut.

BACA JUGA: 1.1.1.1, Aplikasi yang Membuka Semua Pemblokiran

Celah keamanan Remote Code Execution (RCE) CVE-2019-3568 pada WhatsApp memungkinkan penyerang mengeksploitasi fungsi panggilan telepon & menginstal malware secara remote.

"Segera update aplikasi WhatsApp," tulis pihak BSSN dalan kicauan di Twitter.

Selain WhatsApp, BSSN juga menyarankan pengguna agar selalu melakukan update aplikasi lain yang terpasang pada ponsel pintar. "Karena pada umumnya pemutakhiran memuat perbaikan isu keamanan yang penting untuk mencegah eksploitasi keamanan pada aplikasi yang digunakan," lanjut BSSN.

Pihak WhatsApp memang telah merilis perbaikan celah keamanan dimaksud pada versi terbaru WhatsApp. Seperti BSSN, WhatsApp juga mengimbau para pengguna agar segera update.

Mengincar Orang "High-profile"?

Program mata-mata yang memanfaatkan kelemahan sekuriti WhatsApp ini diduga merupakan bikinan NSO Group, sebuah perusahaan asal Israel yang memang dikenal sebagai pembuat spyware untuk klien dari kalangan pemerintahan (nation-state).

Pihak NSO Group telah merespon dengan mengatakan bahwa teknologi mata-mata buatannya dimaksudkan sebagai alat pihak pemerintah untuk memerangi terorisme dan kejahatan serta tengah menyelidiki apakah ada penyalahgunaan.

Praktisi keamanan siber Alfons Tanujaya dari Vaksinkom mengatakan ancaman spyware Israel ini sebenarnya tak terlalu besar untuk para pengguna WhatsApp secara umum.

"Sasarannya lebih kepada orang yang high-profile," ujar Alfons.