Find Us On Social Media :

Jadi Ponsel Gaib, Inilah Kesulitan Produksi Xiaomi Redmi Note 7

By Adam Rizal, Selasa, 21 Mei 2019 | 16:30 WIB

Jadi Ponsel Gaib, Inilah Kesulitan Rakit Xiaomi Redmi Note 7 di Indonesia

Saat ini para pelanggan Xiaomi di Indonesia masih kesulitan mencari dan membeli Redmi Note 7, mengingat tingginya permintaan ponsel tersebut.

Xiaomi sendiri merakit ponsel Redmi Note 7 di pabrik Sat Nusapersada, Batam. GM PT Sat Nusapersada Alex Candra mengatakan Xiaomi Redmi Note 7 memiliki jalur perakitan yang panjang di pabriknya.

"Proses perakitannya (Redmi Note 7) terpanjang dalam sejarah Xiaomi, sebelumnya Mi A1," kata Alex.

Lantas, apa yang membuat proses perakitan Redmi Note 7 sangat lama? Xiaomi Redmi Note 7 memiliki tiga kamera dan ada dua audio yang harus dites satu persatu.

Karena itu, Sat Nusa Persada terus menggenjot produksi Redmi Note 7, mengingat ada tiga line khusus untuk merakit Redmi Note 7. Proses pengerjaan berlangsung Senin hingga Sabtu selama 24 jam.

"Kami ada 1.000 pekerja yang menggarap Xiaomi. Dalam sebulan ada 700 ribu unit yang dirakit," terang Alex.

Proses Perakitan

Ponsel Xiaomi menjalani proses produksi yang panjang dengan serangkaian tahapan uji coba. Pertama, proses persiapan. Pihak Sat Nusa mengecek kelengkapan komponen yang akan dirakit.

Setelah itu, proses perakitan dimulai dengan tahap awal memasang motherboard, sidik jari dan kamera yang harus di bilik khusus.

"Kalau dipasang di area biasa, sensor akan tertempel debu," kata Alex.

Setelahnya dipasang komponen lain, mulai dari baterai hingga layar. Dalam line ini turut pula dilakukan pengujian setiap komponennya.

Tidak saja diperiksa langsung oleh pekerja, proses pengetesan dilakukan mesin, seperti baterai, audio, layar, sinyal dan lain-lain.