Rabu lalu (18/06/19), aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Changi Singapura tiba-tiba saja harus dihentikan.
Bukan tanpa alasan, pemberhentian operasional yang bersifat sementara itu dilakukan setelah diketahui adanya sebuah drone yang memasuki salah satu landasan pacu di bandara tersebut.
Dengan sigap, Otoritas Penerbangan Sipil Singapura dan pihak kepolisian langsung diterjunkan ke lapangan untuk menulusuri siapa pemilik dan penerbang drone ini, serta untuk menyelidiki maksud dan tujuan si pemilik drone melakukan tindakan tersebut.
Akibat dari kejadian ini, sebanyak 37 penerbangan keberangkatan dan kedatangan harus ditunda. Bahkan, satu penerbangan kedatangan juga terpaksa dialihkan ke bandara di Kuala Lumpur, Malaysia.
Semengerikan itukah drone hingga pihak bandara harus melakukan tindakan yang amat serius seperti itu? Memang, walau memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan pesawat terbang biasanya, akan tetapi keberadaan drone di area bandara amatlah berbahaya.
Pasalnya, kemungkinan hal seperti pengintaian untuk aksi terorisme sampai kecelakaan pesawat bisa terjadi karena adanya drone di sekitar bandara, dan ini tentu sangatlah fatal akibatnya.
Di beberapa negara, untuk mengantisipasi masuknya drone ke daerah terlarang, petugas keamanan umumnya diberikan fasilitas berupa senjata anti drone.
Kemunculan senjata anti drone sendiri sudah ada sejak beberapa tahun lalu dan kini penggunaannya kian marak di kalangan pihak keamanan suatu wilayah terlarang seperti kawasan militer dan penjara.
Berbicara mengenai senjata anti drone, saat ini sudah banyak perusahaan pengembang senjata ini.
Nah, berikut ini adalah jenis senjata anti drone yang paling popular digunakan di beberapa negara di dunia saat ini. Silahkan disimak!
1. DroneGun