Find Us On Social Media :

Millennial Indonesia Mulai Rajin Nabung Mata Uang Kripto di Luno

By Adam Rizal, Jumat, 12 Juli 2019 | 09:00 WIB

General Manager Luno Asia Tenggara, David Low

Perusahaan pertukaran aset mata uang kripto Luno mengungkapkan saat ini Luno memiliki 400 ribu pengguna dan 60 persennya didominasi oleh millennial.

Hal itu menunjukan millennial Indonesia mulai melek dengan pentingnya berinvestasi mata uang kripto.

"Millennial menguasai 60 persen dari pengguna kami dengan rata-rata pembelian pertama sebesar Rp 500 ribu," kata Community Lead Luno Indonesia Debora di Jakarta.

Hasil survei Dalia yang bertajuk The Future of Money mengungkapkan potensi pertumbuhan mata uang kripto di Indonesia sangat besar karena kaum milenial sudah memiliki kecenderungan untuk melakukan investasi tetapi sebagian besar dari mereka masih bingung mengenai instrumen strategi investasi yang cocok.

"Berdasarkan hasil survei dari para responden di Indonesia, Luno menemukan bahwa sekitar 69 persen dari kaum milenial Indonesia tidak memiliki strategi investasi," ujarnya.

General Manager Luno Asia Tenggara, David Low mengatakan, Luno telah menyediakan portal pembelajaran bagi milenial yang ingin berinvestasi pada aset-aset intangible seperti Bitcoin atau Ethereum.

Luno menyediakan portal pembelajaran kepada mereka yang tertarik berinvestasi di aset kripto melalui website dan aplikasi di smartphone.

"Riset ini ingin melihat spending behavior di kalangan milenial di Indonesia. Kami ingin edukasi mereka tentang investasi. Kami ingin edukasi milenial Indonesia dan memudahkan mereka membeli, menyimpan dan cryptocurrency dengan mudah di Indonesia," kata David Low, GM South East Asia.

Sebagai informasi, populasi milenial Indonesia akan mencapai 34 persen dari total populasi pada 2020 dan akan menjadi salah satu pendorong utama perekonomian negara.

Adapun survei The Future of Money dilakukan untuk mempelajari sikap terhadap uang (Money Attitudes) atas 7.000 responden yang tersebar di benua Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara, dengan 15 persen dari responden tersebut berasal dari Indonesia.

Survei itu juga mencakup kelompok milenial (23-38 tahun) dan menganalisis perilaku mereka dalam hal manajemen keuangan, investasi, dan tabungan.

"Di Indonesia kami didukung Ventura Capital, memiliki 7 kantor di 3 benua dan hadir di 40 negara lebih.," sambung Debora.