Di era transformasi digital seperti saat ini, pengelolaan data yang baik merupakan salah satu hal penting untuk mendukung kemajuan bisnis di bidang apapun.
“Data adalah kebutuhan baru. Sebagai salah satu pengerak ekonomi, data adalah tulang punggung kami menjalankan tugas sehari-hari,” ujar Saiful Islam, Chief Information Officer, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan (DPJb), dalam konferensi pers Oracle Autonomus Database Warehouse di Jakarta.
Dalam proses pengelolaan data, Saiful mengungkapkan bahwa DPJb baru-baru ini telah mengadopsi solusi dari Oracle yaitu Autonomous Data Warehouse (ADW).
ADW sendiri merupakan database pertama di industri yang dapat melakukan pengendalian, perlindungan, dan perbaikan secara otomatis.
Solusi ADW sendiri merupakan perpaduan antara teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML), dengan teknologi komputasi dari Oracle.
Terkait solusi ini, Saiful mengatakan bahwa DJPb mengadopsi ADW demi menghadirkan transparansi penuh atas transaksi publik dan standar tertinggi dalam hal manajemen data.
Baca Juga: OPPO Luncurkan Program Open Beta ColorOS 6 Berbasis Android Pie
“Kami telah memanfaatkan solusi ini untuk menjalankan analisis berbagai aliran transaksi. Dengan cara ini, Kementerian Keuangan Indonesia dapat secara efektif memprediksi kapan akan ada aliran transaksi yang lebih tinggi,” ujar Saiful
“Misalnya, kami memproses berbagai macam transaksi pada akhir bulan ketika anggota dalam layanan publik menerima gaji mereka, dengan memperhatikan tren tersebut kami dapat langsung menyesuaikan beban kerja IT di Kementerian, memastikan keandalan dan ketersediaan data melalui berbagai platform aplikasi,” tambah Saiful.
Terlebih lagi, menurut Saiful solusi ini sangat berguna menjelang pengumuman anggaran - ketika pemerintah pusat memantau berbagai aspek pengeluaran publik dan efektivitas pengeluaran tersebut.
Secara tradisional, sebelumnya tindakan ini dilakukan dengan mengeluarkan data dari basis data internal DJPb dan menampilkan data ini melalui PowerPoint.
Dengan ADW, data secara real-time dapat ditarik lebih cepat dan ditampilkan dengan cara yang ramah visual, tanpa perlu daya komputasi tambahan.
Berdasarkan penuturan Saiful, kedepannya DJPb juga berencana untuk menggunakan platform ADW untuk menjalankan data yang tersedia untuk umum secara lebih transparan dan intuitif sekaligus menginformasikan kepada masyarakat Indonesia bagaimana Alokasi Khusus Dana Pemerintah Pusat digunakan untuk pembangunan desa-desa di berbagai provinsi.
Baca Juga: Gaet Milenial, Smartfren Tawarkan Kartu Perdana hanya Rp12.500
JNE Turut Adopsi Solusi Oracle ADW
Dikarenakan berfokus pada pengiriman bervolume tinggi dengan nilai yang rendah, JNE memerlukan platform data yang kuat, akurat, real-time dan cepat keberbagai informasi untuk keperluan seperti laporan pengiriman, status pelacakan, dan permintaan berbasis B2B.
Terlebih lagi, data terkait tersebut sangatlah penting saat musim perayaan - ketika layanan pengiriman dalam keadaan tinggi dan mencapai puncaknya.
Dengan begitu, JNE dituntut untuk harus selalu memastikan sistem berjalan dengan baik di setiap saat, untuk kelancaran bisnis dan layanan bagi pelanggan mereka.
Tantangan lain yang dihadapi JNE adalah dalam mengumpulkan data secara langsung dan cepat oleh karyawannya, sehingga dapat memangkas waktu proses di bagian TI dan meningkatkan produktivitas dan kecepatan tenaga kerja.
Sehingga, hal ini akan memungkinkan para karyawannya dapat fokus dalam mengelola manajemen pelanggannya.
“Solusi dari Oracle ini memungkinkan kami untuk membuat lingkungan data warehouse yang sesuai kebutuhan kami dalam waktu kurang dari satu jam, sehingga membantu kami membuat laporan yang diperlukan secara real-time dan menindaklanjuti laporan ini dengan sangat cepat. Para pelanggan kami juga dapat memantau pengiriman online mereka berdasarkan layanan mandiri, sehingga kepuasan pelanggan dapat tercapai,“ jelas Arief Rahardjo, Vice President of ICT, JNE.
Baca Juga: Dengan Cara ini, Mobil Berstiker LinkAja Bisa Masuk Tol Tanpa Berhenti