Find Us On Social Media :

Minimnya Jumlah SDM Masih Jadi Kendala Perusahaan Adopsi Teknologi AI

By Rafki Fachrizal, Jumat, 2 Agustus 2019 | 18:01 WIB

Ilustrasi Artificial intelligence

Di era digital seperti saat ini, teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan digadang-gadang mampu meningkatkan bisnis di suatu perusahaan/organisasi.

Perlu diketahui, AI sendiri merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan mesin/komputer untuk melakukan prediksi secara cepat dan relatif akurat, apapun bentuk prediksinya.

Ibrahim Arief selaku VP of Engineering, Bukalapak, mengatakan bahwa teknologi AI mampu memberikan efisiensi dalam berbagai lini bisnis dan mempermudah kinerja tim di suatu perusahaan/organisasi.

“Dengan pemanfaatan AI, kita – tenaga kerja manusia – bisa fokus pada hal-hal lainnya, sehingga kita bisa mendorong terciptanya inovasi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya,” ucap Ibrahim kepada InfoKomputer.

Di tengah geliatnya perkembangan teknologi AI, Ibrahim menekankan supaya perusahaan/organisasi di Tanah Air mulai melirik dan mencoba menerapkan teknologi ini. Mengingat, manfaat yang dihasilkan teknologi AI sendiri tidaklah sedikit.

“Dengan memanfaatkan AI sedini mungkin, para pelaku bisnis juga dapat meningkatkan kompetensi dengan para pelaku industri lainnya,” kata Ibrahim.

Baca Juga: Dengan Teknologi AI, Bukalapak Mampu Tingkatkan Customer Experience

Masih Adanya Tantangan

Meski AI mengalami perkembangan yang sangat pesat, nyatanya ada beberapa tantangan besar yang biasanya dihadapi perusahaan/organisasi ketika menerapkan teknologi ini.

Secara umum, tantangan dalam pengimplementasian AI bisa dibagi menjadi dua bagian. Pertama, adalah ketersediaan data yang relevan untuk masalah tertentu.

“Data bisa jadi jumlahnya banyak, namun belum tentu semuanya sesuai kebutuhan. Perlu upaya yang signifikan untuk mengumpulkan dan membersihkan data supaya berguna untuk AI,” cetus Ibrahim.

Sedangkan yang kedua, yaitu infrastruktur dan rekayasa teknologi AI itu sendiri.