Find Us On Social Media :

Nih! Sepuluh Daftar e-Wallet Terpopuler di Indonesia 2019 Versi iPrice

By Adam Rizal, Rabu, 14 Agustus 2019 | 17:00 WIB

GO-PAY

Saat ini layanan mobile payment makin populer di Indonesia, menyusul meningkatnya pemakaian ponsel hingga 70 persen dalam lima tahun terakhir di Indonesia. Terlebih, semakin banyak pilihan aplikasi e-wallet tanpa kartu untuk bertransaksi.

Bank Indonesia mengungkapkan saat ini ada 38 e-wallet yang mendapatkan lisensi resmi.

Pada 2018, transaksi e-wallet di Indonesia mencapai angka USD1.5 miliar dan diprediksikan akan meningkat menjadi USD 25 miliar pada tahun 2023.

Tapi siapakah e-wallet paling popular di Indonesia?

iPrice Group berkolaborasi dengan perusahaan analisis data App Annie mencoba mendapatkan data tersebut. Melalui sebuah studi, iPrice mengungkapkan layanan pembayaran e-Wallet Go-Pay sebagai e-Wallet terpopuler di Indonesia.

Hebatnya, Go-Pay telah memimpin e-Wallet terpopuler di Indonesia sejak Q4-2017 hingga Q2-2019.

Data i-Price itu berdasarkan data jumlah download aplikasi dan pengguna aktif bulanan. Berdasarkan data Q2 2019 yang didapatkan dari App Annie 5 besar aplikasi e-wallet dengan pengguna aktif bulanan terbanyak masih diduduki oleh pemain lokal yaitu Go-Pay, OVO, DANA, LinkAja, dan Jenius.

Di urutan ke-enam hingga ke-sepuluh, ada Go Mobile by CIMB, i.saku, sakuku, DOKU dan Paytren. Ada 4 produk aplikasi e-wallet milik bank dari keseluruhan aplikasi e-wallet yang aktif di kuartal keempat tahun 2017.

Masing-masing bank itu yakni Bank CIMB dengan produk Go Mobile by CIMB, BTPN dengan Jenius, BCA dengan Sakuku dan Mega Mobile milik Bank Mega.

Inilah Sepuluh Daftar e-Wallet Terpopuler di Indonesia 2019 versi iPrice

Pemain Lokal

Banyaknya pemain lokal di industri fintech Indonesia menjadikan aplikasi e-wallet lokal masih sebagai primadona untuk solusi cashless di Indonesia.

Kurangnya akses rekening bank serta tingginya angka “unbanked” populasi di Indonesia memberikan udara segar bagi perusahaan berbasis internet dengan layanan fintech untuk memperluas jangkauan.

Layanan fintech dianggap bisa memberikan kemudahan untuk bertransaksi baik online maupun offline hanya dalam satu platform yaitu aplikasi e-wallet.

Potensi perkembangan aplikasi e-wallet juga diprediksikan akan semakin gemilang mengingat bonus demografi Indonesia pada 2030 dimana penduduk usia produktif akan lebih besar.

Go-Pay vs OVO

Go-Pay sebagai salah produk dari startup decacorn pertama di Indonesia Go-Jek menjadi aplikasi e-wallet dengan pengguna aktif terbanyak di Indonesia. Walaupun aplikasi Go-jek tidak digolongkan dalam aplikasi finance di App Annie.

Februari 2019, transaksi Go-Pay berhasil menyentuh angka sebesar USD 6.3 miliar dengan total 70 persen didapatkan dari transaksi Go-Jek menggunakan Go-Pay sebagai metode pembayaran.

Go-Pay juga merupakan metode pembayaran utama dari Go-Food, yang juga merupakan aplikasi pengantar makanan terbesar di Asia Tenggara.

Go-Pay juga menjadi salah opsi pembayaran yang tersedia di Google Play setelah realisasi investasi yang diluncurkan Google ke Go-Jek awal tahun lalu.

OVO, aplikasi e-wallet milik Lippo Group berhasil menduduki peringkat kedua berdasarkan jumlah download aplikasi di Q2 2019. OVO bisa digunakan sebagai metode pembayaran untuk transaksi offline di Matahari Department Store and Lippo Mall.

Untuk transportasi, OVO merupakan metode pembayaran di Grab Indonesia, melebarkan kerjasama OVO juga menggandeng e-commerce unicorn Indonesia, Tokopedia dengan OVO Cash.

Kerjasama yang dilakukan oleh OVO dengan Tokopedia merupakan satu langkah besar untuk meningkatkan jumlah pengguna OVO di Indonesia. Berdasarkan data Map of Ecommerce Indonesia Q1 2019 Tokopedia menduduki peringkat pertama di platform iOS dan Android.

Namun perlu dicatat, data yang diolah iPrice hanya mencakup jumlah pengguna aplikasi sehingga perbandingan bisa jadi tidak apple-to-apple. Contohnya, Go-Jek menduduki posisi pertama karena memiliki jumlah pengguna aktif terbesar tetapi belum tentu mencerminkan jumlah pengguna Go-Pay.

Sebaliknya Ovo, studi itu hanya menangkap pengguna aplikasi OVO tetapi tidak menangkap pengguna OVO di platform lain seperti Tokopedia atau Grab. Data iPrice juga tidak mengungkapkan berapa jumlah pengguna e-Wallet terpopuler di Indonesia sebenarnya.