Setelah banyak diproduksi, harga baterai graphene juga menjadi lebih murah daripada lithium-ion. Selain itu, graphene bisa lebih baik untuk lingkungan dalam jangka panjang.
Jadi jelas, graphene berpotensi untuk merevolusi industri baterai ponsel pintar. Namun keunggulan utama baterai graphene bukanlah pada kapasitas itu seperti dikutip Phone Arena.
Tak seperti teknologi lithium-ion yang bisa dengan mudah meledak jika kondisi standar tidak terpenuhi, misalnya panas dan lembab, baterai graphene tidak akan meledak pada kondisi seperti itu.
Maka jika memakai baterai graphene, diyakini tidak akan ada lagi masalah baterai meledak seperti kasus Galaxy Note 7.
Kapan flagship Samsung akan dibekali baterai graphene?
Saat ini Samsung masih berupaya meningkatkan kapasitas produksinya sambil menurunkan biaya.
Jadi awalnya pemakaian baterai graphene ini tampaknya masih sangat terbatas dan mahal.
Raksasa Korea Selatan itu belum mengonfirmasi rencana apa pun untuk pemakain graphene ini, tetapi penerus Galaxy Fold tahun ini bisa menjadi calon produk potensial untuk teknologi ini.
Galaxy Fold dianggap potensial karena pasar ponsel pintar layar lipat diperkirakan akan terus tumbuh tahun depan. Soalnya, produksi Galaxy Fold belum cukup banyak dan harganya juga sudah tinggi.
Sebagai gantinya, Samsung kemungkinan akan memproduksi beberapa ratus ribu unit, menjadikannya subjek uji sempurna untuk teknologi baterai baru.
Keuntungan lainnya, harga tinggi ponsel pinar lipat Samsung harus mampu menutupi biaya tambahan terkait penggunaan teknologi graphene.
Jika Samsung berhasil menerapkan baterai graphene ini tahun depan dan tidak terjadi masalah, maka beberapa flagship Samsung tahun 2021 nanti berpotensi mewarisi teknologi.
Tetapi Samsung bisa menunda penggunaan baterai graphene ini untuk menyempurnakan segala sesuatu dan memastikan syarat produksi massal dapat dipenuhi.
Karena itu, Galaxy Note 12 dan Galaxy Note 12+ bisa menjadi flagship pertama yang mengadopsi baterai graphene.
Sementara itu, konsumen bisa berharap Samsung akan terus mendorong pengembangan baterai lithium-ion.
Baru-baru ini Samsung memperkenalkan teknologi pengisian cepat 45W baru pada Galaxy Note 10+ yang kemungkinan akan didukung oleh Galaxy S11 dan Galaxy S11+ tahun depan.