Uang yang dihasilkan para kreator adalah berkat rencana bisnis yang matang melalui konten yang ditampilkan di kanal YouTube, bukan semata-mata mengandalkan jumlah subscriber.
"Ini merupakan kombinasi dari kesungguhan menciptakan konten, menyampaikan, lalu menangkap nilainya," kata Shcmoyer.
Karena itulah, AdSense tidak menjadi satu-satunya sumber pendapatan bagi YouTuber untuk meraup untung. Apalagi, menurut Irwan, algoritma YouTube sering berubah dan tidak pasti sehingga menyulitkan para pembuat konten.
Lantas, dari mana sumber pendapatan lainnya?
Endorsement dan jualan merchandise Irwan mengaku bahwa endorsement dan kegiatan acara offline menjadi sumber pendapatan lain Sobat Hape di luar AdSense. Endorsement adalah promosi produk pengiklan oleh sang pemilik kanal.
Sementara, kegiatan offline contohnya menjadi pembicara di sebuah event. Keduanya bisa dilakukan apabila sang YouTuber sudah dikenal luas dan memiliki jumlah pengikut yang signifikan sehingga dipandang sebagai influencer.
Dengah kata lain, mereka bisa memanfaatkan pengaruh sebagai influencer untuk mendatangkan uang. Endorsement yang dipilih tentunya juga yang berkaitan dengan konten video kanalnya.
Misalnya, kanal kencantikan mempromosikan produk make-up. Endorsement semacam ini memang lazim dilakukan di media sosial dan platform konten seperti YouTube.
YouTuber lain memiliki cara berbeda untuk memperoleh pendapatan di luar sekadar iklan AdSense.
Selain dari Iklan Jake Paul, misalnya, menjual berbagai merchandise di kanal YouTube miliknya. YouTube memang menyediakan saluran khusus bagi YouTuber untuk menjual merchandise.
Namun, hanya YouTuber tertentu yang bisa menggunakan layanan ini. Syaratnya, ia harus memiliki minimal 10.000 subscriber, tidak melanggar pedoman YouTube, dan mengikuti YouTube Partner Program.
Layanan ini juga belum merambah ke Indonesia, baru tersedia di 18 negara saja. Di Indonesia, beberapa YouTuber juga menjual produk buatan mereka, seperti T-Shirt atau make up, meski tanpa memanfaatkan layanan merchandise YouTube.