Find Us On Social Media :

Gara-gara Diboikot AS, Bisnis Huawei Rugi Rp142 Triliun

By Adam Rizal, Senin, 26 Agustus 2019 | 16:00 WIB

Mengapa Negara-negara di Asia Tenggara Tak Termakan Hasutan Trump untuk Blokir Huawei?

Yang Rugi AS

Ren Zhengfei (Pendiri sekaligus bos Huawei) kembali bicara mengenai sanksi dari pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap perusahannya. Ia merasa sanksi itu malah lebih melukai perusahaan-perusahaan AS ketimbang Huawei.

"(Masuk ke) daftar entity tidak akan membunuh Huawei seperti harapan AS. Ketika daftar entity keluar, AS menduga Huawei akan mati. Hasilnya, Huawei bukan cuma tidak mati tetapi hidup dengan lebih baik," kata Ren Zhengfei seperti dilansir GizChina.com.

"Sebaliknya, daftar entity itu berdampak lebih besar kepada teman-teman Amerika kami karena mereka sudah menyuplai kami miliaran dolar. Tiba-tiba AS tak mengizinkan mereka menyuplai kami dan dalam jangka pendek sektor finansial akan amat terimbas," ujarnya.

Ren Zhengfei menambahkan, potensi perpanjangan sanksi dari AS juga berdampak kecil kepada Huawei dalam konteks 5G dan jaringan inti karena mereka tetap bisa eksis tanpa mengandalkan AS.

Saat ini Huawei sendiri tampaknya lebih fokus pada pemberian izin sistem operasi Android pada perangkat mereka karena OS itu "aktif dalam miliaran perangkat di penjuru dunia".

"Jika sanksi AS kepada kami terus berlanjut, bisa pula ada langkah-langkah alternatif yang harus diambil," tutur Ren Zhengfei.

Baca Juga: Sasar Milenial, Aplikasi Investasi Reksadana Raiz Resmi Meluncur