Find Us On Social Media :

Strategi Operator Bangun Jaringan Telekomunikasi di Ibu Kota Baru

By Adam Rizal, Rabu, 28 Agustus 2019 | 16:00 WIB

Ilustrasi Menara BTS

Pada Senin (26/8/2019), Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan lokasi ibu kota baru, yakni sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupatan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Jokowi mengatakan, keputusan tersebut dilakukan setelah pemerintah melakukan kajian intensif, namun bagaimana dengan kesiapan jaringan operator seluler yang selama ini terkonsentrasi di Pulau Jawa?

Menanggapi pemindahan ibu kota, CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan telah memiliki infrastruktur yang cukup baik dan memadai di Kalimantan Timur.

“Jaringan kami telah didukung backbone fiber optic yang menghubungkan Kalimantan dengan Sulawesi, Bali-Lombok, Jawa, dan Sumatera," kata Dian.

"Begitu pula dengan jaringan antar-kota di Kalimantan yang sudah didukung dengan fiberisasi,” imbuh Dian.

Dian menambahkan, begitu lokasi persisnya sudah ditetapkan, XL Axiata akan mulai memperluas ekspansi jaringan sejalan dengan proses perpindahan ibu kota baru.

Terkait soal ini, selagi ibu kota masih belum dibangun, Group Head Technology Strategy & Architecture XL Axiata, I Gede Darmayusa menyarankan pemerintah dan operator seluler untuk bersama-sama membangun pipa utilitas (ducting) bersama untuk menyalurkan kabel-kabel jaringan di bawah tanah.

Tujuannya agar penataan kabel lebih teratur, seperti yang sudah diterapkan di kota-kota besar di luar negeri, tidak semrawut.

“Supaya jangan menjadi hutan kabel seperti di Jakarta,” kata Gede.

SVP, Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo, Turina Farouk mengatakan pihaknya siap mendukung keputusan pemerintah terkait ibu kota baru di Kalimantan Timur.

“Sesuai dengan strategi yang sudah kami canangkan, bahwa kami konsentrasi membangun jaringan di luar Pulau Jawa, termasuk seluruh wilayah Kalimantan,” ujar Turina. Sementara itu, Smartfren menjelaskan produk-produk andalannya seperti Super 4G Kuota dan Super 4G Unlimited sudah hadir di Kota Balikpapan dan Samarinda sejak Juli 2019.

Kedua kota itu berdekatan dengan lokasi calon ibu kota baru Indonesia.

“Jadi, dapat disimpulkan kapan pun pemerintah mencanangkan tanggal pemindahan ibu kota, Smartfren sudah siap untuk mengembangkan lebih lanjut ke Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara,” ujar Presiden Direktur Smartften Merza Fachys.

Merza menambahkan pihaknya berharap agar pemerintah ikut memfasilitasi operator seluler di ibu kota baru dengan membangun infrastruktur utama, seperti jaringan transmisi backbone dengan kapasitas besar, sarana serta prasarana seperti ducting bersama, menara telekomunikasi, dan lain-lain.

Telkomsel sudah lebih dulu mengumumkan kesiapan jaringannya di Kalimantan Timur, yakni pada akhir pekan lalu, sebelum pengumuman resmi di awal minggu ini.

Di Kalimantan Timur, operator seluler pelat merah tersebut mengatakan telah memiliki sekitar 5.500 unit BTS yang tersebar di beberapa titik.

Sebanyak 3.800 di antaranya merupakan BTS broadband. Selain itu, Telkomsel juga menyediakan sekitar 18 gerai GraPARI di sejumlah lokasi.

Telkomsel turut mengklaim bahwa jaringannya sudah menjangkau 90 persen pulau Kalimantan secara keseluruhan dengan jumlah total BTS lebih dari 17.800.