Find Us On Social Media :

Ini Laptop MacBook yang Bisa Dibawa Masuk ke Pesawat Garuda Indonesia

By Adam Rizal, Minggu, 1 September 2019 | 09:00 WIB

Garuda Indonesia Resmi Larang Penumpang Bawa MacBook Pro ke dalam Pesawat

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia resmi melarang laptop MacBook Pro 15 inci (Retina Display, 2015) masuk ke dalam pesawat.

Hal itu dilakukan lantaran perangkat tersebut berpotensi mengancam keselamatan penumpang (mudah terbakar).

Meski dikatakan mudah meledak, melalui situs resminya, Apple mengklaim tidak semua MacBook Pro 15 inci (2015) memiliki baterai yang bermasalah.

Di AS, sebagaimana dilansir dari laporan Bloomberg, ada sekitar 432.000 unit MacBook Pro yang memiliki baterai bermasalah, sementara di Kanada ada sekitar 26.000 unit.

Lantas, bagaimana cara mengecek laptop MacBook Pro 15 inci (2015) kita bisa dibawa masuk ke kabin pesawat Garuda Indonesia atau tidak?

Kemudian, di halaman yang memampang informasi program penggantian baterai tersebut, anda bisa memasukkan nomor serial MacBook Pro Anda.

Informasi nomor serial produk dapat dilihat di berbagai menu di dalam sistem MacBook, mulai dari aplikasi iTunes dan pengaturan "About This Mac" yang bisa diakses dari logo menu start "Apple".

Nomor serial juga dapat ditemukan di sisi bawah laptop dan di masing-masing kotak penjualan laptop tersebut.

Setelah mendapatkan nomor serial, masukkan nomor yang sudah didapat di kolom yang tersedia dan klik tombol "Submit".

Beberapa saat kemudian, jika serial number yang dimasukkan tercantum di sistem Apple sebagai perangkat dengan baterai yang bermasalah.

Maka Apple akan menawarkan penggantian baterai secara gratis dengan sejumlah mekanisme yang tercantum di situs itu sebagaimana dilansir AppleSupport.

Penggantian baterai biasanya memakan waktu sekitar 1 hingga 2 minggu.

Lalu, bagaimana jika perangkat Anda tidak terdaftar? Itu artinya perangkat Anda aman dari masalah baterai.

Kendati aman, laptop MacBook Pro 15 inci (2015) Anda juga belum bisa dipastikan akan bisa masuk pesawat.

Sebab, pihak Garuda Indonesia, misalnya, tidak menyebutkan secara spesifik apakah laptop MacBook Pro 15 inci (2015) yang memiliki nomor serial yang "aman" ini boleh masuk atau tidak.

Belum diketahui pula apakah maskapai penerbangan lain menerapkan hal serupa atau tidak.

Namun, tidak ada salahnya untuk mengecek perangkat sendiri, bukan?

Sebelumnya, lembaga regulator penerbangan sipil Amerika Serikat (AS), FAA, juga melarang para penumpang membawa produk ini ke dalam kabin pesawat. Hal itu dilakukan demi alasan keselamatan lantaran laptop itu mudah terbakar.

Masalah ini juga diakui oleh produsen MacBook Pro tersebut, yaitu Apple, di dalam blog resmi mereka.

Di dalam blog tersebut, Apple mengakui beberapa baterai MacBook Pro 15 inci model 2015 yang dipasarkan antara 2015 hingga 2017 memang dilanda masalah dan mudah meledak.

Secara keseluruhan, di AS saja ada 432.000 unit MacBook Pro yang memiliki baterai bermasalah tersebut. Lalu di Kanada ada sekitar 26.000 unit.