Untuk mengajukan pinjaman, Alami Sharia menyediakan proses yang mudah untuk UKM yang ingin mengajukan pembiayaan. “Untuk layanan dari kami ini tahapannya cukup simpel. Jadi, UKM yang mempunyai pekerjaan yang sudah dilakukan itu bisa melakukan pendaftaran yang ada di website atau mobile site kami. Lalu, memasukkan data-data seperti layaknya mengisi formulir informasi pada layanan peer to peer pada umumnya. Tidak ketinggalan, UKM juga diharuskan melampirkan bukti-bukti portofolio pekerjaan yang sudah dilakukan,” jelas Dima.
“Setelah itu, dari tim kami akan menganalisa dibantu dengan teknologi untuk mempercepat proses. Setelah melalui tahap tersebut dan mendapat approval, kami akan mengirimkan informasi seperti offer kepada UKM tersebut,” lanjutnya menjelaskan.
Baca Juga: Cerita di Balik Butterfly IQ, Alat Pemindai Organ Tubuh Revolusioner
Dorong Literasi Keuangan Syariah
Dalam menyalurkan pembiayaan, Alami Sharia bekerjasama dengan bank syariah ternama di Indonesia seperti Bank Mega Syariah, BNI Syariah, dan Jamkrindo Syariah. Selain itu, mereka juga menjalin kemitraan dengan fintech lending asal Singapura yaitu Kapital Boost.
Adapun nilai pembiayaan yang disalurkan ke UKM bervariasi, plafon pembiayaan yang dipatok Alami Sharia antara Rp200 juta hingga Rp30 miliar. Sedangkan, untuk monetisasinya sendiri Alami Sharia mendapatkan komisi sebesar 3% dari setiap penyaluran pembiayaan yang berhasil diterima oleh UKM.
Selama tahun 2018, Alami Sharia telah menyalurkan dana sebesar Rp22 miliar kepada hampir 30 UKM yang ada di platformnya. Sedangkan, untuk tahun ini, Dima menjelaskan bahwa startup-nya memiliki target transaksi sekitar Rp70 miliar.
Mengenai sektor UKM yang menjadi peminjamnya, Dima mengatakan bahwa rata-rata UKM didominasi oleh sektor kreatif, perdagangan, manufaktur, dan jasa. Sedangkan untuk lokasinya, peminjam masih berasal dari wilayah Jabodetabek.
“Dengan adanya teknologi kami yang mudah dipahami dan user friendly, kami berharap dapat mendorong literasi keuangan syariah agar orang-orangbisa lebih mau atau lebih nyaman menggunakan sistem keuangan berbasis syariah,” pungkas Dima, ketika ditanya mengenai harapan dari startup yang didirikannya tersebut.
Baca Juga: Sampingan: Permudah Milenial untuk Dapatkan Penghasilan Tambahan