Find Us On Social Media :

BRI Ganti Dana Nasabahnya yang Kena Skimming Sebesar Rp80 Juta

By Adam Rizal, Sabtu, 7 September 2019 | 16:30 WIB

Bank BRI Ganti Dana Nasabahnya yang Kena Skimming Rp80 Juta

Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Hari Purnomo menyatakan perseroan telah melakukan penggantian terkait raibnya dana nasabah korban skimming.

Sebelumnya, pengguna Twitter dengan akun @adtynnr berkicau pada Rabu (4/9) tentang duit simpanannya di BRI yang hilang senilai Rp 80 juta.

"Yang bersangkutan hari ini sudah bertemu dengan manajemen di kantor cabang dan sekaligus uangnya telah di kembalikan 100%," katanya.

Raibnya duit tersebut terjadi berkali-kali sejak 28 Agustus 2019 hingga 2 September 2019. Tercatat, rekeningnya dibobol sebanyak 28 kali kali, dengan nilai per penarikan senilai Rp 2,5 juta kemudian pada 3 September 2019, dana di rekeningnya kembali lenyap, kali ini senilai Rp 10 juta

Diketahui kemudian, orang yang membobol rekeningnya melakukan penarikan tunai di Denpasar, Bali. Pembobolan dilakukan pada rentang jam 2 pagi hingga 5 pagi.

Direktur Digital, Teknologi Informasi, dan Operasi BRI Indra Utoyo menjelaskan tindak kejahatan tersebut terjadi akibat skimming.

“Kalau terhadap nasabah terkait korban skimming ini sudah kami tindaklanjuti. Prinsipnya untuk korban skimming, BRI pasti mengganti uang nasabah,” katanya.

Sementara akun @atynrr, dalam cuitannya Kamis (5/9) pukul 10:00 pagi mengaku ia telah dihubungi oleh BRI dan telah dijanjikan BRI untuk mengganti uangnya.

"Assaalamualaikum temen temen, aku mau sedikit klarifikasi mengenai kasusku. Sampai hari ini alhamdulillah @kontakBRI menghubungiku dan per hari ini @BANKBRI_ID berusaha mengembalikan uangku," cuitnya.

Cara Kerja Skimming

Menurut penjelasan yang dipaparkan oleh laman How Stuff Works, card skimming adalah aktivitas menggandakan informasi yang terdapat dalam pita magnetik (magnetic stripe) yang terdapat pada kartu kredit maupun ATM/debit secara ilegal.

Ini artinya, dapat disimpulkan bahwa skimming adalah aktivitas yang berkaitan dengan upaya pelaku untuk mencuri data dari pita magnetik kartu ATM/debit secara ilegal untuk memiliki kendali atas rekening korban.

Laman Bank Tech menerangkan bahwa teknik pembobolan karu ATM nasabah melalui teknik skimming pertama kali teridentifikasi pada 2009 lalu di ATM Citibank, Woodland Hills, California.

Saat itu diketahui jika teknik skimming dilakukan dengan cara mengggunakan alat yang ditempelkan pada slot mesin ATM (tempat memasukkan kartu ATM) dengan alat yang dikenal dengan nama skimmer.

Modus operasinya adalah mengkloning data dari magnetic srtripe yang terdapat pada kartu ATM milik nasabah.

Sebagai informasi, magnetic stripe adalah garis lebar hitam yang berada dibagian belakang kartu ATM.

Fungsinya kurang lebih seperti tape kaset, material Ferromagnetic yang dapat dipakai untuk menyimpan data (suara, gambar, atau bit biner).

Secara teknis, cara kerjanya mirip CD writer pada komputer yang mampu membaca CD berisi data, kemudian menyalinnya ke CD lain yang masih kosong. Dan isinya dapat dipastikan akan sama persis dengan CD aslinya.

Skimmer bukan satu-satunya alat yang digunakan oleh para pelaku skimming. Para pelaku biasanya juga memanfaatkan kamera pengintai (spy cam) untuk mengetahui gerakan jari nasabah saat memasukkan PIN kartu ATM.

Namun kamera pengintai sudah jarang digunakan seiring dengan semakin canggihnya alat skimmer yang digunakan para pelaku.

Modus Pelaku

Berikut sistematis cara kerja pelaku skimming :

1. Pelaku mencari target mesin ATM yang ingin dipasangai skimmer. Kriteria yang dicari adalah mesin ATM yang tidak ada penjagaan kemanan, sepi dan tidak ada pengawasan kamera CCTV.

2. Pelaku memulai aksi pencurian data nasabah dengan memasang alat skimmer pada mulut mesin ATM.

3. Melalui alat skimmer para pelaku menduplikasi data magnetic stripe pada kartu ATM lalu mengkloningnya ke dalam kartu ATM kosong.

Proses ini bisa dilakukan dengan cara manual, di mana pelaku kembali ke ATM dan mengambil chip data yang sudah disiapkan sebelumnya.

Atau bila pelaku sudah menggunakan alat skimmer yang lebih canggih, data-data yang telah dikumpulkan dapat diakses dari mana pun. Umumnya data dikirimkan via SMS.