Perusahaan ini didirikan oleh BJ Habibie bersama putra sulungnya Ilham Akbar Habibie.
Perusahaan ini khusus mengembangkan pesawat R80 yang merupakan lanjutan dari pesawat N250 yang juga hasil ciptaan Habibie.
Pesawat buatan Habibie direncanakan akan diterbangkan pertama kali di Bandar Udara Internasional Kertajati, Jawa Barat, yang masih dalam tahap pembangunan.
Pesawat N-250
Pesawat N-250
Kemudian, karya BJ Habibie lainnya ialah Pesawat N-250. Pesawat N-250 merupakan pesawat penumpang sipil (airliner) regional komuter turboprop rancangan asli IPTN (Sekarang PT Dirgantara Indonesia, PT DI, Indonesian Aerospace), Indonesia.
Menggunakan kode N yang berarti Nusantara menunjukkan bahwa desain, produksi dan perhitungannya dikerjakan di Indonesia atau bahkan Nurtanio, yang merupakan pendiri dan perintis industri penerbangan di Indonesia.
Pertimbangan B.J. Habibie untuk memproduksi pesawat itu (sekalipun sekarang dia bukan direktur IPTN) adalah di antaranya karena salah satu pesawat saingannya Fokker F-50 sudah tidak diproduksi lagi sejak keluaran perdananya 1985, karena perusahaan industrinya, Fokker Aviation di Belanda dinyatakan gulung tikar pada tahun 1996.
TRANSALL C-160
Transall C-160
BJ Habibie juga pernah ikut serta mendesain pesawat angkut militer TRANSALL C-160.
Pesawat tempur ini punya dua turboprop sayap tinggi (high wing) yang bertugas sebagai pesawat angkut militer utama untuk pasukan militer di banyak bagian dunia.