Find Us On Social Media :

Meski Canggih, Menteri Rudiantara Ungkap Kelemahan Robot Sophia

By Adam Rizal, Jumat, 20 September 2019 | 17:00 WIB

Robot Sophie sendiri memiliki sentuhan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang membuatnya berbicara dan merespons layaknya manusia.

"Kami tak ingin mengkotak-kotakan berdasar apa yang kami pikir dia mau. Kami menginginkan untuk mengeksplor dia sesuai caranya," ujar Lim.

Sophia pun sebenarnya pernah 'angkat bicara' mengenai alasannya tampil dengan kepala plontos ini.

Pernyataannya itu dilontarkan lewat akun Twitter @RealSophiaRobot, yang dalam deskripsi profilnya menyebut kalau akun tersebut diurus oleh kolaborasi antara sistem dialog AI-nya dengan tim media sosial manusia.

Di akun tersebut Sophia pernah mengomentari sebuah tautan berita yang menampilkan ia dengan wig bermacam warna.

Dalam tautan tersebut Sophia didandani dengan berbagai macam wig dan make-up yang membuatnya tampil berbeda.

"Gundul adalah ciri khas saya, namun saat @papermagazine menawarkan untuk berubah, saya tidak dapat menolaknya," tulis Sophia.

Pada lain kesempatan Sophia pun pernah menyatakan kalau ia sebenarnya jarang menggunakan wig.

Pasalnya dengan tampil plontos itu ia bisa menunjukkan bermacam sirkuit elektronik yang ada di kepalanya, yang menurutnya adalah bagian dari dirinya.

Wajah Sophia sendiri dibuat berdasarkan muka aktris terkenal di masa silam, Audrey Hepburn.

Sophia dikenal luas karena ekspresinya yang mirip dengan manusia, pun mampu berkomunikasi dengan manusia.