Find Us On Social Media :

Data Penumpang Lion Air Bocor, Amazon Tetap Klaim Servernya Aman

By Adam Rizal, Sabtu, 21 September 2019 | 15:30 WIB

Sejumlah pemimpin TI menanggapi positif rencana AWS menghadirkan AWS Region di Indonesia.

Baru-baru ini, puluhan juta data penumpang Malindo Air, beserta sejumlah maskapai penerbangan yang bernaung di bawah Lion Air Group, dilaporkan bocor ke publik.

Data tersebut diunggah dan tersimpan di server Amazon Web Service (AWS), tepatnya di server cloud publik Amazon Simple Storage Service (Amazon S3).

Lantas, apa kata pihak AWS?

Apakah server yang menampung data-data penumpang Lion Air Group memang sedang dilanda masalah?

"Layanan dan infrastruktur AWS berjalan sesuai dengan desain dan tidak mendapatkan gangguan dalam bentuk apa pun," kata juru bicara Amazon Web Services (AWS).

"Baik penggunaan layanan cloud computing maupun lokasi geografis data tidak akan terpengaruh dalam hal ini,” imbuhnya.

Meski demikian, pihak AWS tidak bisa memberikan detail secara lanjut terkait kasus kebocoran data yang melanda Lion Air Group.

Seperti diwartakan sebelumnya, informasi pribadi penumpang Lion Air Group, sepeti detail lengkap paspor, alamat rumah, hingga tanggal lahir, dilaporkan bocor ke publik.

Kendati begitu, belum diketahui berapa jumlah data penumpang yang bocor.

Namun, akun Twitter @underthebreach mengumbar bahwa ada dua database penumpang Lion Air Group yang bocor. Adapun data Database pertama menampung sekitar 21 juta data penumpang, sementara database kedua menampung sekitar 14 juta data penumpang.

Data penumpang Indonesia dipastikan aman Pihak Lion Air Group memastikan data penumpang asal Indonesia aman.

Mereka juga terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) dan beberapa pihak terkait untuk menyelidiki kasus kebocoran data ini.

Adapun tindakan cepat ini dilakukan berdasarkan menurut Peraturan No. 20 tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik (Peraturan Perlindungan Data), dalam rangka memastikan bahwa data penumpang tidak terganggu (aman).

Pihaknya juga menyatakan tidak menyimpan rincian pembayaran setiap penumpang atau pelanggan di dalam server AWS tadi.

Kendati begitu, untuk saat ini, pihak Lion Air Group mengimbau dan menyarankan kepada seluruh penumpang atau pelanggan yang memiliki akun miles untuk melakukan tindakan preventif dengan segera mengubah kata sandi mereka.

Pihak Lion Air Group berjanji akan terus memberikan update terkini melalui website, seluler (mobile) dan media sosial.