Find Us On Social Media :

Asia Tenggara Masih Jadi Wilayah Target Serangan Phising Terbesar

By Rafki Fachrizal, Senin, 30 September 2019 | 19:30 WIB

Ilustrasi Phising

Laporan terbaru yang dirilis Kaspersky menunjukkan bahwa wilayah Asia Tenggara masih menjadi target “phishing” bagi para pelaku kejahatan siber.

Berdasarkan laporannya, Kaspersky mendeteksi adanya 14 juta upaya phishing terhadap pengguna internet di kawasan tersebut selama paruh pertama tahun 2019.

Kaspersky mengungkapkan bahwa upaya yang mengarahkan penggunanya menuju situs web phising selama paruh pertama tahun 2019 tertinggi di tempati oleh negara Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

Diungkapkan juga, terdapat lebih dari 11 juta upaya gabungan yang terdeteksi dari tiga negara ini.

Selain itu, negara Thailand mencatat hampir 1,5 juta upaya terdeteksi sementara Filipina memiliki lebih dari satu juta insiden.

Sedangkan Singapura hanya mencatat sebanyak 351.510 upaya dari Januari hingga Juni tahun ini.

Yeo Siang Tiong selaku General Manager untuk Asia Tenggara, Kaspersky, mengatakan, “Sangat mengkhawatirkan bahwa trik phishing masih sangat efektif dalam melakukan penipuan kepada para pengguna internet di Asia Tenggara.

“Perlu juga dicatat bahwa pelaku kejahatan siber dapat menggunakan strategi phishing email yang sama selama bertahun-tahun dan seseorang masih akan memberikan informasi pribadi mereka dengan sukarela atau mengklik tautan berbahaya tanpa disadari,” tambah Yeo.

Baca Juga: Miliki Nilai Valuasi Besar, Deretan Startup Unicorn Ini Malah Bangkrut

Di sisi lain, peringkat negara-negara di Asia Tenggara secara dinamis mengalami perubahan ketika berbicara tentang persentase pengguna yang terinfeksi oleh serangan phishing.

Dalam statistik phishing Kaspersky untuk paruh pertama tahun 2019, menunjukkan bahwa Filipina memiliki persentase korban phishing tertinggi yaitu 17,3%.

Peningkatan tersebut menunjukkan 6.556% lebih tinggi dibandingkan dengan data untuk periode yang sama tahun lalu di 10,449%.