Find Us On Social Media :

Asia Tenggara Masih Jadi Wilayah Target Serangan Phising Terbesar

By Rafki Fachrizal, Senin, 30 September 2019 | 19:30 WIB

Ilustrasi Phising

Malaysia mencetak angka tertinggi kedua di 15,829% dari pengguna yang terinfeksi melalui phishing dari 11,253% pada paruh pertama tahun 2018.

Diikuti oleh Indonesia dengan 14,316% dari 10,719% dibandingkan tahun lalu. Kemudian Thailand pada 11,972% dari 10,9% dan Vietnam dengan selisih tipis sebanyak 11,703% dari 9,481%.

Singapura mencatat persentase sebanyak 5% tahun ini dibandingkan dengan 4,142% pada tahun lalu.

Upaya phishing merujuk pada frekuensi bahwa pelaku kejahatan siber mencoba mengarahkan para pengguna internet agar mengunjungi situs web palsu untuk mencuri informasi mereka pada lokasi dan wilayah tertentu.

"Ancaman lama namun efektif ini nyata di Asia Tenggara dan tidak menunjukkan tanda-tanda memudar dalam waktu dekat. Boleh diakui atau tidak, wilayah ini terdiri dari banyak populasi muda dan sangat mobile, kita perlu memberikan edukasi tentang risiko serangan dasar seperti phishing,” jelas Yeo.

“Ini adalah sebuah fakta yang harus diterima bahwa para pengguna muda akan membeli telepon baru kemudian berpikir untuk mengamankannya secara fisik namun tidak secara virtual. Selama individu masih belum mempertimbangkan penjagaan keamanan mereka dengan baik saat menggunakan internet, maka kita akan terus melihat korban phishing berjatuhan" tambah Yeo.

Baca Juga: Grab Rail Express Perluas Jangkauan Layanan Pengiriman Paket Antarkota