Find Us On Social Media :

Tujuh Psikologi Konsumen Ketika Belanja Online

By Adam Rizal, Selasa, 1 Oktober 2019 | 16:30 WIB

Orang Indonesia Habiskan Rp1,2 juta untuk Belanja Online saat Ramadhan

Para pemilik toko atau usaha yang berjualan dalam jaringan (daring) Internet atau online perlu mengenali tujuh tahapan psikologi konsumen demi keberlanjutan maupun perkembangan toko mereka.

Manajer Shopee Indonesia Rezki Yanuar, dalam lokakarya bertajuk "Muda Berdaya" membeberkan tujuh tahapan psikologi konsumen itu.

1. Exposure

Exposure berasal dari kata expose yang berarti memperlihatkan. Penjual dapat menggunakan semua media untuk mempromosikan produk, seperti marketplace dan media sosial.

"Butuh kasih orang kalau kalian jualan online. Sosial media sangat ampuh meng-expose produk kalian. Langkah itu merupakan upaya agar produk dikenal," ujar Rezki Yanuar.

2. Interest (ketertarikan)

Pada tahap itu penting bagi penjual untuk menggunakan nama produk yang menarik. Menurut Rezki, ketertarikan terhadap suatu produk dapat berasal dari banyak hal, mulai dari bahan baku, kemasan, hingga harga.

"Di dunia online yang ketertarikan awal adalah harga yang disorot. Itu sangat mengundang minat pembeli," kata Rezki.

3. Imagination (penggambaran)

Ketika harga sudah menarik pembeli, penjual harus mampu mengilustrasikan produk secara baik dengan foto, video, dan deskripsi produk. Foto yang baik dinilai krusial untuk mempresentasikan produk.

Pemilihan media untuk mempresentasikan produk juga dirasa penting. Foto produk harus memiliki cahaya yang baik, juga latar belakang berwarna putih agar produk lebih menonjol, serta diambil dari berbagai sudut.

Produk cair sebaiknya menggunakan video. Sedangkan foto produk pakaian sebaiknya close-up agar serat kain terlihat.