Find Us On Social Media :

Presiden Jokowi Resmi Tunjuk Nadiem Makarim Jadi Mendikbud

By Adam Rizal, Rabu, 23 Oktober 2019 | 10:00 WIB

Pendiri dan CEO Gojek Nadiem Makarim datang memenuhi panggilan Presiden Jokowi untuk Jadi Menteri

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

"Saya panggilnya mas. Mas Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019).

Nadiem sebelumnya adalah founder Gojek. Dia mundur dari Gojek setelah dipilih Jokowi menjadi menteri.

"Sudah pasti dari posisi saya di GoJek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali," kata Nadiem di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019).

"Terhitung hari ini sudah tidak ada posisi maupun kewenangan sama sekali," sambungnya.

Dia mengaku diajak bicara Jokowi soal reformasi birokrasi, SDM, dan investasi. Nadiem menegaskan siap jadi menteri.

"Saya bersedia dan saya menerima," ucap Nadiem.

Profil Nadiem

Lantas, siapakah Nadiem? Lahir di Singapura pada 4 Juli 1984, Nadiem merupakan CEO dan Founder Gojek, sebuah perusahaan rintisan (startup) yang kini telah menyandang status decacorn.

Decacorn sendiri merupakan status yang diberikan bagi startup yang memiliki valuasi di atas US$10 miliar.

Dalam masa menempuh pendidikannya, Nadiem menjalani pendidikan SD hingga SMA dengan berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura.

Nadiem menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, dan pada tahun 2002 ia mengambil jurusan Bachelor of Arts (B.A.), International Relations and Affairs, di Brown University, Amerika Serikat.

Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, Nadiem memulai karirnya sebagai Associate di McKinsey & Company.

Pada tahun 2009, ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) di Harvard Business School tiga tahun kemudian.

Sukses memperoleh gelar MBA, ia kembali Indonesia dan bergabung dengan Zalora Indonesia. Di perusahaan tersebut, Nadiem menjabat sebagai Managing Director.

Tidak lama setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan perusahan Gojek yang ia dirikan bersama rekannya Michaelangelo Moran pada 2011 lalu

Meski didirikan sejak 2011, Gojek baru resmi meluncurkan aplikasinya pada tahun 2015. Pada awal peluncurannya, aplikasi Gojek hadir dengan hanya menyediakan satu layanan yaitu transportasi online.

Beberapa waktu kemudian, Gojek menawarkan layanan lainnya seperti pengiriman barang, pesan-antar makanan, dan pembelian berbagai kebutuhan sehari-hari. Bahkan, dari waktu ke waktu layanan Gojek di aplikasinya pun terlihat terus bertambah.

Dalam perjalanannya, Gojek terbilang cepat dalam mengembangkan bisnisnya. Tidak hanya di Tanah Air, Gojek pun kini telah berhasil mengembangkan bisnisnya di beberapa wilayah di Asia Tenggara. Tercatat, kini Gojek sudah beroperasi di 204 kota di lima negara di Asia Tenggara.

Lebih lanjut, perjalanan kesuksesan Gojek sendiri tidak terlepas dari dukung para investornya. Beberapa nama investor yang pernah menyuntikkan dana segar ke Gojek di antaranya KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.

Di sisi lain, dengan keberhasilannya membangun Gojek, Nadiem juga turut mendapatkan berbagai penghargaan.

Pada Juni 2019 lalu, Nadiem menerima penghargaan 24th Nikkei Asia Prize untuk kategori Economy and Business Innovation di Tokyo, Jepang.

Sebelumnya, Nadiem juga masuk ke daftar Bloomberg top 50 untuk tokoh-tokoh yang dinilai berhasil membuat dampak berskala global.