Find Us On Social Media :

AWS Beberkan Alasan Para Konsumen Menggunakan Layanan Cloud-nya

By Cakrawala, Sabtu, 9 November 2019 | 13:00 WIB

Gunawan Susanto (Country Leader, AWS Indonesia) memaparkan beberapa alasan yang dikemukankan konsumen dalam memilih layanan AWS, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Menurut RightScale 2019 State of the Cloud Survey, sebanyak 91% respondennya telah mengadopsi public cloud. Dibandingkan survei serupa pada tahun 2017, angka tersebut tidak berbeda jauh. Menurut RightScale 2017 State of the Cloud Survey, sejumlah 89% respondennya sudah memanfaatkan public cloud. Public cloud memang bisa memberikan beberapa kelebihan. Tiga yang dikemukakan AWS (Amazon Web Services) belum lama ini di Jakarta adalah keunggulan pada elasticity, agility, dan cost-effectiveness. Elastic karena public cloud memungkinkan sumber daya yang diberikan mengikuti naik-turunnya kebutuhan beban kerja pengguna. Agile sebab beban kerja pengguna bisa segera dijalankan, tak perlu menunggu lama. Cost-effective karena pengguna hanya membayar sumber daya yang disewa/digunakan saja. Nah, pada kesempatan yang sama, AWS juga membeberkan beberapa alasan tambahan yang dikemukakan para konsumennya perihal pemilihan layanan cloud computing AWS. Yang terakhir ini tentu untuk membantu yang sedang atau akan mencari penyedia layanan public cloud dalam menentukan pilihannya.

"Itu minimal yang tiga. Nah, saya akan cerita mengenai another delapan reason tambahan kenapa sih enterprise ataupun startup itu menggunakan AWS," sebut Gunawan Susanto (Country Leader, AWS Indonesia).

Adapun kedelapan alasan tambahan yang diklaim AWS dikemukakan oleh para konsumen yang membuat mereka menggunakan layanan cloud computing dari AWS adalah seperti berikut.

1. AWS yang Pertama Memasarkan IaaS di Dunia

AWS merupakan perusahaan pertama yang memasarkan IaaS (infrastructure as a service) di dunia. AWS mulai memasarkan IaaS pada tahun 2006. Bahkan, AWS mengklaim sebagai perusahaan teknologi pertama di dunia yang memiliki revenue run rate sekitar US$33 miliar untuk tahun 2019 ini. Pertumbuhan di kuartal kedua tahun 2019 pun sangat pesat dibandingkan kuartal kedua tahun lalu, yakni sebesar 37%. Kombinasi itu semua menunjukkan AWS adalah penyedia layanan cloud computing yang sangat matang.

2. AWS Menawarkan Layanan yang Lebar dan Dalam

AWS tidak hanya menawarkan layanan cloud computing yang "mendasar" seperti compute dan storage, melainkan menawarkan layanan cloud computing yang lebar dan dalam. AWS mengklaim menawarkan lebih dari 160 layanan cloud computing. Banyaknya layanan cloud computing yang ditawarkan itu membuat para konsumen maupun calon konsumen memiliki pilihan yang lebih banyak, pilihan yang lebih optimal untuk kebutuhan mereka.

3. Infrastruktur AWS Tersebar Secara Global dan Akan Hadir di Indonesia

Dari sisi infrastruktur, AWS memiliki 22 Region dan 69 Availability Zone yang tersebar secara global. AWS pun sedang mempersiapkan sejumlah Region baru yang salah satunya adalah Jakarta. Region Jakarta ini ditargetkan AWS akan mulai beroperasi setidaknya akhir tahun 2021. Ketika Region Jakarta itu nantinya beroperasi, konsumen AWS di Indonesia bisa mendapatkan latensi yang lebih baik karena jarak yang lebih pendek dibandingkan menggunakan Region luar negeri. Sementara, Region yang tersebar secara global memungkinkan kinerja yang optimal di berbagai belahan dunia.