Find Us On Social Media :

Tiga Penyebab Hape Redmi Note 8 Pro Gaib, Banyak Diborong Pedagang

By Adam Rizal, Jumat, 22 November 2019 | 16:00 WIB

Redmi Note 8 Pro

Label ponsel “gaib” disematkan oleh warganet ke seri ponsel Redmi Note 7 dari Xiaomi, lantaran sulit ditemukan di pasaran.

Kelangkaan serupa sempat dikeluhkan terjadi pada Redmi Note 8 dan Redmi 8 Pro. Apa persisnya yang menyebabkan ponsel Xiaomi menjadi “gaib”?.

Country Director baru Xiaomi Indonesia, Alvin Tse belakangan mengutarakan alasannya. Dalam sebuah acara temu media dengan wartawan.

Dia mengatakan ada tiga penyebab utama di balik fenomena tersebut.

Sebab pertama terkait dengan masalah menufaktur, dalam upaya meningkatkan kapasitas oleh pabrik rekanan Xiaomi di Indonesia, Sat Nusapersada dalam menangani produksi ponsel terkait.

Untuk produksi ponsel Redmi Note, Xiaomi membawa komponen dalam jumlah besar dari China. Bersama dengan itu,Sat Nusapersada menambah fasilitas produksi dan melatih pekerja yang diperlukan.

Xiaomi dan Sat Nusapersada kemudian melakukan uji produksi. Proses ini harus dihentikan dan diulang kembali, apabila kualitas produk yang dihasilkan kurang memuaskan.

“Apakah ingin cepat-cepat atau menunggu untuk memastikan kualitas? Di sinilah kami melakukan trade-off (mengorbankan kecepatan),” ujar Alvin.

Belum selesai sampai di situ, selain persoalan di pabrik, kendala lain menghadang saat pemasaran produk secara online. Alvin mengatakan, ponsel Redmi Note yang dijual di e-commerce banyak diborong oleh pedagang.

Akibatnya, konsumen yang benar-benar merupakan pengguna akhir jadi kehabisan barang. Mereka kemudian mencoba mencari ponsel secara offline, namun ketika itu jaringan ritel luring Xiaomi belum siap untuk menanggapi permintaan pasar.

“Pasaran online di Indonesia cukup rumit karena yang membeli bukan cuma konsumen, tapi juga pedagang dan dealer. Sementara, kami sangat fokus di pemasaran online dan toko offlline belum matang,” jelas Alvin.

“Problem” ketiga yang disebut Alvin adalah tingginya minat terhadap produk Xiaomi di Indonesia. Ditambah dengan dua masalah di pabrik dan penjualan online tadi, pihaknya pun jadi kewalahan berusaha memenuhi permintaan pasar.