Rata-rata, satu orang Indonesia menerima 46 SMS spam setiap bulan. Tiga negara dengan jumlah SMS spam terbanyak di dunia semuanya berasal dari Benua Afrika, yaitu Ethiopia (119), Afrika Selatan (114), dan Kenya (102).
Untuk ukuran dunia, posisi Indonesia berada di bawah Brazil (45,6 persen) dan Peru (30,9 persen) sebagai negara paling banyak menerima panggilan spam.
Sementara itu, Malaysia adalah negara penerima spam terbanyak kedua di Asia Tenggara. Malaysia menempati posisi ke-19 untuk penerima panggilan spam dan posisi ke-15 untuk penerima SMS spam terbanyak di dunia.
Dibandingkan dengan Indonesia, orang Malaysia rata-rata hanya menerima 8,3 panggilan spam dan 24 SMS spam setiap bulan. Namun, laporan Truecaller mengungkapkan bahwa Malaysia mencatatkan persentase panggilan penipuan tertinggi di dunia.
Sekitar 63 persen panggilan spam di Malaysia bersifat penipuan, sebagian besar terkait dengan asuransi palsu dan panggilan penagih utang.
Negara-negara lain yang paling banyak menerima panggilan scam adalah Australia (60 persen), Lebanon (49 persen), dan Kanada (48 persen).
"Seperti yang terlihat dalam laporan kami dari tahun ke tahun, angka penipuan melalui telepon maupun SMS terus meningkat secara signifikan di Indonesia," kata Kim.
Saat ini, ponsel memang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam kegiatan sehari-hari, namun oknum yang tidak bertanggung jawab justru menggunakan kesempatan ini untuk melakukan penipuan dengan mengelabui masyarakat umum.
Truecaller, imbuh Kim, mengaku sudah bisa membantu lebih dari 420.000 pengguna aktif harian di Indonesia untuk melindungi mereka dari panggilan scam.
Di tahun 2019, Truecaller telah membantu memblokir dan mengidentifikasi 26 miliar panggilan spam, yang menunjukkan peningkatan 18% dibandingkan tahun lalu.
Truecaller juga membantu mengidentifikasi 116 miliar panggilan tidak dikenal dan 8,6 miliar SMS spam secara global.
Kim menyarankan untuk melindungi ponsel dengan aplikasi pengamanan seperti Truecaller, yang dapat mendeteksi panggilan yang tidak diinginkan, telemarketer, spam, atau bahkan kemungkinan penipuan.
Truecaller Insights Report 2019 dikompilasikan secara anonim dari panggilan masuk yang ditandai sebagai spam oleh pengguna, atau secara otomatis ditandai oleh Truecaller selama periode 1 Januari 2019 hingga 30 Oktober 2019, untuk memahami tingkat spam rata-rata bulanan.