Find Us On Social Media :

Codafood: Bantu Perluas Bisnis Kuliner Khas Indonesia di Luar Negeri

By Rafki Fachrizal, Kamis, 19 Desember 2019 | 15:45 WIB

Holy Shie (COO Codafood), Albert Christo (CEO Codafood), dan Herjunot Ali (Komisaris Codafood dan Founder BRBGKLTR)

Di kancah internasional, kuliner khas Indonesia faktanya menjadi kuliner yang digemari dan dianggap bercita rasa tinggi oleh banyak orang.

Sebagai buktinya, dua kuliner khas Indonesia yaitu rendang dan nasi goreng berhasil menduduki peringkat pertama dan kedua sebagai “The World’s 50 Most Delicious Foods” berdasarkan versi CNN.

Meski kuliner Indonesia memiliki banyak penggemar, sayangnya menemukan restoran/merchant yang khusus menyajikan makanan/minuman khas Indonesia masih cukup sulit ketika di luar negeri.

Berangkat dari kondisi tersebut, startup Codafood hadir dengan menawarkan layanan yang membantu para pelaku industri kuliner di Tanah Air untuk membuka bisnisnya di dunia internasional.

“Kami melihat tantangan yang muncul bagi pemilik merek atau produk adalah dari sisi akses dan keterbatasan akan pengetahuan minat pasar global. Karenanya, Codafood hadir untuk menjembatani kebutuhan pelaku usaha kuliner dengan target pasar agar bisa diterima oleh target konsumen baru yaitu masyarakat global,” tutur Albert Christo, CEO Codafood.

Selain bantu mendukung perkembangan para pelaku bisnis kuliner, Albert mengatakan bahwa Codafood memiliki visi utama yakni memperkenalkan lebih banyak lagi ragam kuliner tanah air di luar negeri.

“Hal ini juga sejalan dengan visi Kementerian Pariwisata yang menetapkan lima ikon kuliner sebagai makanan nasional Indonesia untuk selalu dibawa dalam setiap agenda promosi wisata, yakni soto, rendang, nasi goreng, sate dan gado-gado,” ujar Albert.

Baca Juga: Qoala: Andalkan Teknologi untuk Permudah Proses Klaim Asuransi

Berkonsep Waralaba

Lebih jelas terkait layanan yang ditawarkan, Albert menjelaskan bahwa startup yang berdiri sejak Agustus 2019 ini menerapkan model bisnis yang berkonsep waralaba.

Mudahnya, Codafood akan membantu menghubungkan antara pemilik bisnis kuliner khas Indonesia dengan para pemilik modal di luar negeri yang berminat untuk membuka cabang bisnis kuliner tersebut di negara mereka.

Menurut Albert, model bisnis waralaba masih sangat relevan khususnya jika digunakan untuk pengembangan bisnis nasional ke pasar global.