Find Us On Social Media :

Terancam Molor, Mata Uang Kripto Facebook Libra Gagal Penuhi Persyaratan

By Adam Rizal, Senin, 30 Desember 2019 | 15:30 WIB

Facebook Libra

Proyek mata uang kripto Libra, yang digagas Facebook, gagal memenuhi persyaratan yang diminta oleh Swiss dan harus memperbaiki beberapa hal lagi.

"Bank sentral tidak akan menerima mata uang yang menopangnya," kata Presiden sekaligus Menteri Keuangan Swiss, Ueli Maurer, kepada radio Swiss SRF, dikutip dari Reuters, Senin.

Maurer menambahkan secara formulir, mata uang Libra gagal. Libra tidak berkomentar atas isu ini. Proyek mata uang Libra yang dipimpin oleh Facebook ini, bersama dengan perusahaan-perusahaan lain yang terlibat dalam proyek, membetuk Asosiasi Libra yang berbasis di Jenewa, Swiss.

Mata uang kripto ini banyak mendapat kritik dari regulator maupun politikus karena masalah privasi dan potensi gangguan terhadap regulasi keuangan hingga dapat mengubah pandangan keuangan secara global.

Akibat banyak mendapatkan tentangan, peluncuran Libra akan mundur dari rencana semula pada Juni tahun depan.

Mata uang kripto Libra akan disokong aset cadangan seperti deposito bank dan surat utang pemerintah, yang dipegang oleh jaringan kustodian, agar mendapat kepercayaan dan menghindari perubahan harga seperti yang terjadi di mata uang kripto lainnya.

Kurang Daya Tarik Investor

Taipan properti dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump enggan berinvestasi di mata uang digital atau kripto seperti Bitcoin dan Facebook Libra. Trump lebih mempercayai investasi mata uang dolar AS.

"Aku bukanlah penggemar Bitcoin dan Cryptocurrency lainnya. Nilainya (mata uang kripto) cepat bergejolak sangat fluktuatif. Saya tegaskan disini bahwa Amerika hanya punya satu mata uang yaitu Dolar AS yang mendominasi dunia sampai sekarang," kata Trump di Twitter-nya seperti dikutip Reuters.

Trump meminta Facebook dan perusahaan kripto untuk tunduk kepada regulasi AS.

"Jika Facebook dan perusahaan lainnya ingin menjadi bank, mereka harus mematuhi semua regulasi perbankan, sama seperti bank lain baik nasional dan internasional," tambahnya.

Sebelumnya, Chairman US Federal Reserve Jerome Powell juga meminta Facebook untuk menghentikan proyek Facebook Libra dan menyelesaikan permasalahan Libra terlebih dahulu.

"Libra memunculkan berbagai kekhawatiran serius soal privasi, pencucian uang, perlindungan konsumen dan stabilitas finansial. Ini adalah masalah yang harus ditangani secara meyeluruh dan terbuka sebelum melanjutkan (rencana perizinan)," ujar Powell yang memimpin regulator keuangan paling berkuasa di Negeri Paman Sam.

Tak hanya The Fed, Parlemen AS juga meminta Facebook untuk menghentikan sementara pengembangkan proyek cryptocurrency atau mata uang digital Libra dan dompet digital Calibra, hingga parlemen selesai menyelidiki mengenai risiko yang mungkin timbul dari cryptocurrency ini kepada sistem keuangan global.

Surat resmi parlemen AS yang ditandatangani Ketua Komite Jasa Keuangan AS Maxine Waters ini dikirimkan kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg, COO Sheryl Sandberg, dan CEO Calibra David Marcus.

"Jika produk dan layanan seperti ini dibiarkan tidak diatur dengan benar dan tanpa pengawasan yang memadai, mereka dapat menimbulkan risiko sistemik yang membahayakan AS dan stabilitas keuangan global," tulis Water dalam suratnya.

Facebook Libra rencananya diluncurkan tahun depan dengan wadah Libra Association yang terdiri dari 28 perusahaan pendukung.

Selain Facebook, nama besar semacam MasterCard, Visa, PayPal sampai Uber ikut pasang badan untuk Libra. Tentunya, regulasi akan menjadi penghalang besar Facebook Libra.

"Kami telah membuat pengumuman jauh-jauh hari, sehingga kami bisa terlibat dalam diskusi konstruktif dan mendapat umpan balik," sebut juru bicara Facebook.