Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), jumlah UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia telah mencapai lebih dari 58 juta. Dengan jumlah yang terus mengalami kenaikan di setiap tahunnya, sayang sebagian besar dari pelaku UMKM ini masih mengalami kendala ketika ingin menaikkelaskan bisnis mereka. Padahal, pemerintah berasumsi bahwa dengan semakin banyaknya UMKM yang naik kelas maka semakin mendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
Jika berdasarkan dari sudut pandang UMKM, salah satu faktor yang menghambat mereka untuk bisa naik kelas yaitu masih sulitnya mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan. Bahkan jika merujuk data BI (Bank Indonesia), diperkirakan ada sekitar 60-70% UMKM yang belum sama sekali tersentuh akan akses pembiayaan dari perbankan.
Nah, sebagai upaya untuk menjawab tantangan para UMKM tersebut, saat ini mulai banyak bermunculan startup di bidang fintech yang menawarkan layanan yang memudahkan UMKM dalam mendapatkan pembiayaan. Salah satu startup tersebut yakni Modal Rakyat.
Mulai beroperasi sejak Juni 2018 lalu, startup fintech yang berkonsep P2P (Peer-to-Peer) Lending ini didirikan oleh Stanislaus Tandelilin (Co-founder dan President), Hendoko Kwik (Co-founder dan CEO), Christian Hanggra (Co-founder dan CTO), dan Wafa Taftazani (Komisaris Utama).
Berbincang dengan InfoKomputer, Stanislaus menjelaskan bahwa dengan mengusung tagline “Dari Rakyat, Untuk Rakyat,” Modal Rakyat hadir sebagai platform yang mempertemukan pendana dengan peminjam (UMKM) agar terjadinya interaksi pendanaan yang aman, tepercaya, dan saling menguntungkan.
“Sejak bergerak dari 1,5 tahun lalu, Modal Rakyat sudah terdaftar di OJK dan juga sudah tersertifikasi ISO demi menjamin keamanan data para pengguna,” ujar pria yang akrab disapa Stanis tersebut.
Baca Juga: Qoala: Andalkan Teknologi untuk Permudah Proses Klaim Asuransi
Kolaborasi dengan Memanfaatkan API
Dalam menghadirkan layanan pembiayaan untuk UMKM, Modal rakyat membagi layanannya ke dalam dua segmen yaitu mikro dan kecil menengah. Dari sisi mikro, Stanis mencontohkan para peminjamnya itu seperti pemilik warung pulsa atau warung kelontongan.
Ambil contoh dari warung pulsa. Biasanya, para pemilik warung pulsa membutuhkan dana lebih agar bisa membeli persediaan pulsa yang akan dijualnya. Bersamaan dengan itu, kini kebanyakan pemilik warung pulsa juga menggunakan layanan PPOB (Payment Point Online Bank) untuk mendukung bisnisnya.
Berangkat dari dua faktor itu, Modal Rakyat menghadirkan pinjaman mikro yang terintegrasi ke dalam salah satu startup penyedia layanan PPOB yaitu Payfazz. Melalui kolaborasi yang terjalin dengan memanfaatkan API (Application Programming Interface), para mitra warung pulsa yang terdaftar di Payfazz bisa mengajukan pembiayaan ke Modal Rakyat secara langsung melalui platform PPOB tersebut.
Dari integrasi API ini, tentunya memungkinkan Modal Rakyat untuk memperoleh big data dari para mitra Payfazz seperti transaksi penjualan, lokasi mitra, nilai transfer, dan lainnya. Dari big data itu, nantinya Modal Rakyat dapat menentukan credit scoring dari setiap warung pulsa yang ingin mengajukan pembiayaan.