Saat dilipat, ponsel memiliki dimensi 72x94x14 mm, namun saat dibuka, ukurannya menjadi 72x172x6,9 mm.
Urusan engsel, Motorola berguru kepada Lenovo (perusahaan induknya kini), yang mengambil desain dari lini laptop Lenovo Yoga.
Saat ponsel tertutup, terdapat layar kecil di punggung ponsel yang disebut Peek Display. Pengguna bisa melihat berbagai informasi dan notifikasi di sana, yang bisa dihapus atau dibaca langsung di layar 2,7 inci resolusi 600x800 itu.
Pengguna juga bisa membalas pesan atau e-mail langsung dari layar tersebut, menggunakan fitur smart replies, atau dengan mendikte menggunakan perintah suara.
Karena kamera utama Motorola Razr terletak di bawah layar eksternal tadi, maka pengguna juga bisa menjadikan kamera utama 16 megapiksel yang berada di punggung ponsel sebagai kamera selfie saat dilipat.
Kamera utama Motorola Razr tersebut memiliki lensa dengan bukaan f/1,7 dengan fitur Dual Pixel AF dan Laser AF.
Meski demikian, Motorola Razr tetap memiliki kamera depan (saat layar dibuka) di atas layar, sensor 5 megapiksel dengan lensa bukaan f/2.0.
Dari segi spesifikasi, Motorola Razr mengusung chip Snapdragon 710 dengan memori RAM 6 GB dan penyimpanan internal 128 GB.
Smartphone menjalankan OS Android 9 Pie. Baterai Motorola Razr berkapasitas 2.510 mAh yang dicas dengan koneksi USB-C.
Meski memiliki fitur fast charging 15W, Motorola tidak melengkapi Razr dengan fitur wireless charging. Smartphone ini dilengkapi fitur sensor sidik jari sebagai pengamanan.
Karena tidak ada lubang headphone 3,5 mm, pengguna hanya bisa menggunakan headphone USB-C.
Soal harga, Motorola Razr dijual dengan harga 1.500 dollar AS (Rp 21 juta) di pasar AS.
Smartphone mulai bisa dipesan pada 26 Desember 2019. Pengiriman berikut ketersediaan di toko ritel pada Januari 2020. Selain AS, Motorola Razr juga dipasarkan di Kanada dan sejumlah negara Eropa.
Motorola juga mengatakan berencana memasarkan ponsel ini di Asia, meski belum diketahui detailnya.