Lewat akun Weibo resminya, Xiaomi mulai menggoda penggemar dengan MIUI 12. Gambar sederhana bertuliskan logo MIUI 12 itu didukung juga dengan caption "Berlayar secara resmi".
Walaupun belum mengumumkan tanggal resmi soal perilisannya. Tapi banyak yang memperkirakan kalau MIUI 12 ini akan mulai diberikan pada kuartal ketiga tahun ini. Artinya, kalian semua para Mi Fans harus menunggu kehadiran sistem interface baru ini sampai periode Juli-September nanti.
Sebagai perbandingan, tahun lalu MIUI 11 juga mulai digulirkan pada periode itu, tepatnya di bulan September. Malahan versi stabilnya baru mulai diberikan di bulan Oktober seperti dikutip GSM Arena.
Jadi bisa diperkirakan kalau MIUI 12 kali ini juga akan dirilis di periode yang sama. Sampai saat ini juga belum ada banyak bocoran tentang fitur baru apa saja yang akan muncul di MIUI 12.
Apalagi kalau melihat MIUI 11 yang bisa dibilang sudah cukup komplit. MIUI 11 sudah membawa dark mode, always-on display yang diperbaiki, dan juga sistem pengaturan font dalam Mi Lan.
Beberapa animasi, wallpaper, dan tema baru juga diberikan dalam sistem itu. Satu lagi yang menarik adalah hadirnya layanan Mi Go Travel yang bisa membantu kalian merencanakan liburan.
Untuk MIUI 12, banyak penggemar yang mengharapkan adanya fitur khusus untuk meghilangkan iklan yang sering muncul dalam sistem. Munculnya iklan dalam MIUI memang jadi salah satu hal yang cukup menganggu.
Jadi wajar rasanya kalau banyak Mi Fans yang menginginkan adanya perbaikan di sektor ini. Kalau kalian, fitur apa yang kalian inginkan untuk muncul di MIUI 12.
Tetap Tayangkan Iklan
Pengguna smartphone Xiaomi pasti tahu, banyak iklan yang kerap muncul di sistem operasi Android yang dipoles MIUI. Iklan itu kerap muncul di aplikasi bawaan Xiaomi. Bahkan, notifikasi dan halaman pengaturan ponsel juga sering disisipi iklan.
Iklan ini memang sengaja dipasang dengan sistem yang diberi nama "MIUI System Ads" (MSA). Tak sedikit pengguna Xiaomi yang mengeluh, karena iklan-iklan ini membuat tidak nyaman.
Namun, Xiaomi punya alasan sendiri untuk tetap menayangkan iklan di MIUI. Menurut Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia, iklan merupakan salah satu model bisnis Xiaomi sebagai perusahaan teknologi.
"Meski Xiaomi berjanji hanya mengambil keuntungan penjualan hanya lima persen, tapi ini (iklan) adalah salah satu cara kami untuk bertahan," kata Alvin saat konferensi pers peluncuran Mi Note 10 Pro, di Jakarta.
Alvin pun memberikan analogi bahwa iklan-iklan itu ibarat tip yang diberikan pelanggan saat makan di restoran. Alvin memastikan, bahwa iklan-iklan yang muncul sudah dipersonalisasi dengan harapan bisa bermanfaat bagi pengguna, tidak sekadar dianggap pengganggu.
"Kami akan terus menerima masukan dari pengguna Xiaomi," tambahnya.
Beberapa waktu lalu, salah satu petinggi Xiaomi pernah disebut-sebut ingin menghilangkan iklan di MIUI. Namun, banyak orang skeptis dengan janji ini. Sebab, apabila iklan-iklan dienyahkan dari MIUI, Xiaomi akan kehilangan salah satu sumber pemasukan.
Selain iklan, Alvin mengatakan Xiaomi juga mengandalkan bisnis lain seperti berlangganan dan layanan keuangan berbasis internet.
Selain Xiaomi, Realme juga nampaknya bakal mengikuti strategi menampilkan iklan di software antarmuka ponselnya.
Padahal sebelumnya, Realme sempat mengejek keputusan Xiaomi saat menghadirkan iklan pada antarmuka MIUI mereka. Informasi tentang penayangan iklan di ColorOS disampaikan lewat sebuah posting berisi pengumuman di situs Realme. Disebutkan bahwa iklan akan disalurkan untuk pengguna ColorOS versi 6 atau yang lebih baru.
"Untuk terus menawarkan lebih banyak kejutan bagi para pengguna Realme dan mempertahankan model bisnis yang sehat dan berkelanjutan, kami telah memperkenalkan rekomendasi konten komersial di ColorOS," tulis Realme.