Find Us On Social Media :

Jadi e-Commerce Paling Banyak Dikomplain, Ini Penjelasan Bukalapak dan JD.ID

By Adam Rizal, Jumat, 17 Januari 2020 | 16:00 WIB

Kantor Bukalapak

Laporan YLKI

Dalam laporan tahunannya, YLKI mencatat tercatat telah menerima 1.871 pengaduan konsumen sepanjang 2019. Lima besar pengaduan itu bersangkutan dengan masalaj jasa produk finansial, yang salah satunya belanja online.

YLKI mencatat terdapat 34 kasus komplain pelanggan terhadap e-commerce sepanjang 2019. Dari total jumlah kasus itu, terbanyak menyasar pada Bukalapak dan JDID.

"Pengaduan untuk Bukalapak dan JDID masing-masing sebesar 17,6 persen," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi di kantornya, Selasa, 14 Januari 2020.

Tulus menjelaskan mayoritas pelanggan mengeluh soal barang yang tidak diterima. Total aduan terhadap kasus itu menempati porsi 28,2 persen. Sedangkan kasus lain meliputi barang pesanan tidak sesuai spesifikasi (15,3 persen) dan pengembalian dana atau refund (15,3 persen).

Selain Bukalapak dan JD.ID, YLKI mencatat aduan lain berasal dari Shopee (14,7 persen), Tokopedia (8,8 persen), Harga Dunia (5,8 persen). Lalu, OYO (5,8 persen), Tiket.com (5,8 persen). Selanjutnya, Akun Ig, Booking.com, Etokobagus.co, Lazada, Nusatrip, Qoo1, Landor, Shopintar, dan Super Bela yang masing-masing menempati porsi 2,9 persen.