“Dia minta gw klik *21* 0821 78912261# ... tau apa yg terjadi? ternyata itu code kita sedang me FORWARD Data telpon kita ke dia... Trus dia sok log in akun gw, gw dapet sms Code OTP dong, rupanya dia juga dapet data sms yg gw terima,” tulis Maia dalam caption di Instagram.
Modus Call Forwarding ini bukan pertama kalinya dilakukan penipu untuk menyiasati korbannya. Namun, masih banyak konsumen di era digital yang masih belum memahami modus Call Forwarding atau SMS Forwarding, beserta bahayanya.
Maia mengatakan bahwa Call Forwarding ini mengizinkan oknum mitra pengemudi Gojek mengambil alih akun media sosial hingga mengakses kartu kredit milikinya.
“Yang bikin gue kesel, dia bisa meretas aplikasi gue yang lain-lain. Kayak Tokped (Tokopedia), plus Whatsapp gue di-delete dia. Alhasil gue ga bisa lagi pake WA,” keluh Maia.
Penipuan di Sorong Papua
Seorang pengguna Gojek di kota Sorong yang diketahui bernama Prameswara, kehilangan uang sebanyak Rp 28 juta dari tabungannya karena mengakses dan mengikuti petunjuk dari pelaku penipuan lewat aplikasi Gojek.
Korban yang bekerja sebagai penyiar Radio Republik Indonesia (RRI) Sorong melaporkan peristiwa yang dialaminya ke pihak kepolisian karena merasa telah ditipu.
Prameswara saat dihubungi di Sorong, Selasa, mengatakan peristiwa itu terjadi pada 6 Januari 2020 ketika ia memesan makanan lewat Go Food dengan metode pembayaran Gopay.
Setelah mengakses aplikasi, kata dia, kemudian yang bersangkutan ditelepon seorang yang mengaku driver yang mengatakan Gopay-nya sedang bermasalah. Kemudian korban diarahkan menggunakan e-banking atau ATM. Tanpa banyak tanya atau curiga, yang bersangkutan mengikuti arahan dari orang tersebut.
Prameswara menyampaikan bahwa dirinya baru menyadari telah ditipu ketika menerima pesan atau SMS banking ada transaksi yang tidak wajar.
"Saya sudah ke bank dan meminta rekening koran ternyata saya kehilangan uang Rp 28 juta dan saya sudah melaporkan kepada pihak kepolisian serta pihak Gojek Sorong," ujarnya.
Graig selaku perwakilan Gojek Sorong saat dikonfirmasi mengakui telah menerima laporan dari pihak korban atas kejadian tersebut. Menurutnya, akun Gojek yang menghubungi korban hingga korban ditipu telah dibajak atau dihack pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Korban juga sudah lapor kepada pihak Kepolisian dan kami akan melakukan pendampingan terhadap korban dalam proses ke depannya," tambah dia